Ini yang Terjadi Jika Isi Air Radiator Mobil Pakai Air Mineral

Radityo Herdianto - Senin, 31 Januari 2022 | 11:00 WIB

Ilustrasi mengganti air radiator (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Ini yang terjadi jika isi air radiator mobil pakai air mineral.

Sudah seharusnya radiator mobil diisi dengan cairan khusus seperti coolant sebagai peredam suhu panas mesin.

Memang dalam situasi darurat, radiator mobil bisa diisi pakai air untuk sementara.

Jika dipakai terus menerus bisa memicu masalah pada radiator mobil.

Yang paling langsung terasa adalah mesin lebih mudah overheat.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Periksa juga level air radiator sebelum mesin dihidupkan.

Baca Juga: Radiator Mobil Jebol Karena Jarang Ganti Coolant, Kenali Penyebabnya

"Air punya titik didih maksimal 100 derajat celsius, sedangkan suhu mesin bekerja bisa lebih dari 100 derajat celsius," papar Stanley Tjhie, Brand Development Manager PT Laris Chandra, distributor radiator coolant merek Prestone di Indonesia.

Poinnya, air biasa di dalam radiator tidak akan bisa meredam suhu panas mesin.

Efeknya air radiator jadi cepat habis karena penguapan berlebih dan radiator kekurangan cairan.

"Bagian dalam radiator juga bisa berkarat karena plat logam yang terpapar mineral dari air," ungkap Stanley.

Karat terjadi akibat korosi yang ditimbulkan dari proses oksidasi air saat menguap.

Ryan/gridoto.com
Ilustrasi tutup radiator berkarat

Baca Juga: Campur Air Radiator dengan Air Mineral, Ini Efek Negatif yang Terjadi

Jika sudah karat, jelas selain menghasilkan residu kotoran juga memudahkan radiator jebol karena sudah keropos.

"Air mineral yang tercampur sisa coolant di dalam radiator juga bisa menyebabkan pengentalan," imbuh Stanley.

"Air mineral yang menguap akan mengikat aditif coolant sampai membentuk endapan seperti gel," terangnya.