GridOto.com - Promotor F1 Arab Saudi membuat beberapa perubahan terkait sirkuit jalan raya kota Jeddah.
Revisi tersebut dilakukan karena beberapa keluhan dan ulasan dari kebanyakan pembalap soal keamanan trek.
Balapan pada akhir 2021 lalu memang berhasil membuat fans dan pembalap puas soal keseruannya, tapi treknya dinilai cukup berbahaya karena visibilitas yang minim.
Dengan tikungan-tikungan yang sangat cepat di sirkuit sepanjang 6,174 km ini, pandangan pembalap sangat terbatas karena setiap tikungan tertutup oleh dinding pembatas.
Kejadian yang paling sering misalnya saja sesi latihan dan kualifikasi, di mana kadang ada pembalap melaju lambat di atas trek.
Pembalap yang sedang melaju cepat untuk mencetak waktu kadang tidak tahu bahwa ada pembalap lain yang sedang melaju lambat di depannya karena visibilitas minim ini.
Sedangkan driver yang berada di depan juga tak bisa mengetahui bahwa ada pembalap yang melaju cepat di belakangnya.
Hal itu membuat rawan terjadinya kecelakaan.
Para pembalap harus benar-benar waspada di setiap detiknya, jika tidak maka kejadian yang tidak diinginkan akan terjadi.
Baca Juga: Bos Honda F1 Mamashi Yamamoto Cabut, Kini Bertugas Membantu Red Bull
"Pertama, ada dua atau tiga perubahan di trek. Kami juga sudah memperbaiki beberapa area untuk event kedua kami nanti," ungkap CEO Jeddah Corniche Circuit, Martin Whitaker, dilansir GridOto.com dari Planet F1.
"Perubahan ini berhubungan dengan pandangan pembalap dari kokpit. Ini pekerjaan kecil, tapi menolong visibilitas pembalap di beberapa tikungan. Kami juga membuat beberapa modifikasi kecil soal dinding pembatasnya yang mendukung pengambilan racing line pembalap," jelasnya.
Selain itu, promotor juga menjanjikan beberapa area strategis tambahan untuk diduduki penonton.
"Kami berencana mengubah sudut pandang tribun dengan visibilitas lebih dan pada saat yang sama kami juga menambah ukurannya dan mengembangkan zona fans, yang akan jadi populer nanti," tegasnya.
F1 Arab Saudi 2022 akan digelar pada 25-27 Maret mendatang, menjadi seri kedua F1 2022 setelah Bahrain.