Gagal Bersaing dengan Ford dan Toyota di Reli Monte Carlo, Thierry Neuville Ungkap Masalah Hyundai

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 25 Januari 2022 | 18:00 WIB

Thierry Neuville tak puas dengan hasil Reli Monte Carlo 2022 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Hasil Reli Monte Carlo 2022 sama sekali tidak memuaskan buat tim Hyundai Shell Mobis WRT.

Selain gagal ikut bertarung dengan Ford dan Toyota di puncak klasemen, Hyundai i20 N Rally1 hanya memenangkan satu SS dari total 17 SS yang dilombakan di Reli Monte Carlo 2022.

Kemenangan itu dicetak Thierry Neuville pada SS15, sebagai satu-satunya pereli Hyundai yang berhasil finis di Reli Monte Carlo.

Dua pereli Hyundai lainnya, juara WRC 2019 Ott Tanak dan Oliver Solberg gagal dengan dua masalah yang berbeda.

Tanak mundur karena crash dan membuat mobilnya rusak, sementara Oliver Solberg mundur setelah kekhawatiran soal masalah kebocoran pipa knalpot mobilnya setelah sempat crash juga sebelumnya.

Hasil Reli Monte Carlo membuat kini Hyundai hanya mengoleksi 13 poin di klasemen, 29 poin di belakang M-Sport Ford WRT dan 26 poin di belakang Toyota Gazoo Racing WRT.

Sebagai satu-satunya pembalap yang finis di Reli Monte Carlo, Thierry Neuville cukup kesal dengan penampilan timnya.

"Aku sudah memberikan semuanya, aku sangat kecewa melihat catatan waktunya karena aku sudah mengambil semua risiko untuk meraih 5 poin demi kemenangan di powerstage, tapi sayangnya itu bukan target realistis," ungkap Neuville dilansir GridOto.com dari Dirtfish.

"Padahal jika aku berkendara seperti itu, aku biasanya bisa mencetak waktu terbaik," jelas pereli Belgia ini.

Baca Juga: Ini Lima Pereli Pemenang Tertua dalam Sejarah Kejuaraan Dunia Reli

Menurutnya, Hyundai i20 N Rally1 yang dipakainya tidak sesiap dan sebagus Ford Puma Rally1 ataupun Toyota GR Yaris Rally1 untuk menantang beratnya Reli Monte Carlo.

Alasan ketidaksiapan tersebut juga karena crash yang dialami Neuville saat tes pramusim dan keluarnya Tim Prinsipal Andrea Adamo pada Desember 2021 lalu.

Kedua peristiwa itu berimbas besar kepada kurang optimalnya pengembangan i20 N Rally1 yang memakai teknologi hybrid ini.

"Kami mencoba memotivasi semua sebisa mungkin dan terus menekan. Aku jelas-jelas melihat keinginannya ada, itu penting, tapi kami butuh perubahan," lanjut pria 33 tahun ini.

"Kami belum bisa menutup kekurangan kami tahun lalu, jadi kami harus bereaksi lebih cepat dan kami harus lebih kuat di event selanjutnya. Semua tergantung tim untuk bereaksi," jelasnya.