GridOto.com - Bagi Sobat yang berdomisili dekat laut atau suka berwisata ke area pantai membawa mobil, bahaya air laut dengan kadar garam yang tinggi perlu diwaspadai lho.
Pasalnya, air laut dapat memberi dampak buruk kepada komponen mobil jika tidak segera dibersihkan.
Selain itu, kandungan garam pada air laut juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan mobil.
"Ketika mobil terkena air laut, sebetulnya kita punya golden time tapi sempit sekali," ujar Brand Ambassador Mitsubishi, Rifat Sungkar.
Menurutnya, Ketika mobil berada di lokasi yang berurusan dengan air laut, prinsipnya jangan sampai air laut itu mengering dan membuat kerak.
"Waktu untuk air laut itu mengering dan membuat kerak pada komponen mobil hanya kurang dari 24 jam atau sehari," katanya.
Dalam kondisi yang lebih parah, misal mobil terendan air laut cukup tinggi, mau tidak mau harus melakukan penggantian pada seluruh komponen yang terkena air laut.
Perlu diketahui, air laut dapat mempercepat karat pada mobil yang ujungnya menimbulkan keropos.
Baca Juga: Capung Merah, Yamaha XSR 155 Karya Deus Bali yang Tahan Air Laut, Budgetnya Lebih Dari Rp 30 Juta
Baca Juga: Mogok Karena Air Laut, Pengendara Dorong Motor Terjang Banjir Rob di Semarang
Ini terjadi secara perlahan dan mungkin tidak segera terdeteksi visual dalam jangka pendek.
Namun dampaknya akan sangat berbahaya untuk jangka panjang apalagi jika terjadi pada komponen vital seperti area kaki-kaki.
"Saya tidak merekomendasikan penggantian sebagian, harus diganti semuanya. Sebab sistem kelistrikan dapat berpotensi terganggu karena adanya garam dan karat di waktu yang akan datang," jelasnya.
Untuk itu, sebelum 24 jam Rifat menyarankan mobil yang terkena air laut harus segera dicuci atau dibilas dengan air tawar.
"Segera dicuci dengan air bersih (tawar) sebelum kandungan garam dari air laut yang menempel di komponen mobil menjadi kerak dan membuat karat," tukasnya.