Enggak Mau Balapan Makin Ribet, IMI Gaet Bea Cukai Buat Permudah Impor Suku Cadang Kendaraan Balap

Ruditya Yogi Wardana - Senin, 6 Desember 2021 | 21:50 WIB

Ilustrasi ajang balap (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Segala upaya dilakukan untuk mempermudah ajang balap, baik nasional maupun internasional digelar di Indonesia.

Salah satunya dengan memperlancar pengiriman kendaraan roda dua maupun roda empat dari luar negeri yang bertujuan untuk balapan di Indonesia.

Termasuk juga pasokan onderdil dan spare parts kendaraan balap yang didatangkan dari luar negeri.

Untuk mempermudahnya, Ikatan Motor Indonesia (IMI) pun menggaet langsung Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian

Mengingat, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan merupakan lembaga yang berwenang di sektor ekspor impor.

Instagram @bambang.soesatyo
IMI gaet Bea Cukai untuk permudah masuknya suku cadang untuk kendaraan para pembalap.

Ketua Umum IMI sekaligus Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan kalau hal tersebut sebetulnya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 tahun 1 tentang Kriteria Teknis Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru.

"Aturan ini mengatur ketentuan masuknya berbagai suku cadang kendaraan, yang bisa digunakan para pembalap untuk memperkuat kendaraan balapnya," paparnya, dikutip dari postingan Instagram pribadinya @bambang.soesatyo.

Ia melanjutkan, kendati demikian dalam implementasi aturan tiu justru ditemukan sejumlah kesulitan.

Baca Juga: Ingin Geliatkan Balap Motor Indonesia, IMI Bakal Gelar Kejurnas yang Perebutkan Piala Presiden RI di Akhir 2021

Baca Juga: Tak Ada 'Kapok', Bamsoet Lanjut Drifting Bareng Akbar Rais Usai Crash Bersama Sean Gelael

Jadinya, suku cadang untuk kendaraan balap yang sudah dibeli kerap kali tidak bisa masuk ke Indonesia.

Apalagi setiap kendaraan balap paling tidak membutuhkah 4-5 mesin cadangan.

Sehingga, kalau impor mesin masih sulit, maka para pembalap balap semakin merana.

"Karena sulit mengurus impor masuk mesin, tidak jarang pembalap justru menyiasatinya dengan membeli kendaraan sejenis hanya untuk diambil mesinnya saja," pungkasnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bambang Soesatyo (@bambang.soesatyo)