GridOto.com - Begitu penting fungsi Battery Management System (BMS) pada mobil listrik.
BMS sendiri adalah rangkaian komponen elektronik dan terdapat chip yang bertugas mengatur segala hal soal baterai mobil listrik.
Ternyata, tidak hanya mengatur keluaran arus listrik menuju inverter dan motor listrik lho, tapi juga bertugas menjaga umur baterai agar bisa bertahan lama.
Sebagaimana kita ketahui, baterai pada mobil listrik harus enggak boleh cepat rusak yang berakibat ke daya jelajah mobil yang berkurang.
Saat GridOto.com ngobrol dengan Rifky selaku Reaserch and Development (RND) PT Wiksa Daya Pratama selaku produsen BMS di acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 di Puspitek, Serpong, dirinya menjelaskan bahwa BMS mengatur pengisian baterai oleh charging station.
Baca Juga: Begini Tips Isi Ulang Baterai Mobil Listrik yang Aman dari Ahlinya
"Sebelum melakukan pengecasan, BMS akan melihat kapasitas baterai saat itu," buka Rifky.
Jika baterai dalam keadaan kosong, maka kecepatan pengecasan yang diberikan oleh BMS ke baterai adalah daya maksimum.
"Baterai diisi arus listrik pasti akan timbul panas, nah BMS juga mendeteksi apakah baterai mengalami panas atau tidak," tambahnya.
Jika panas, maka daya pengecasan akan diturunkan secara perlahan.
"Panas itu musuh utama baterai, jika cell baterai panas terus menerus akibat pengecasan maka akan mudah rusak," bebernya.
Biasanya, BMS akan menurunkan daya pengisian arus listrik ke baterai jika sudah mencapai 80% kapasitas baterai.
Baca Juga: Battery Management System di Mobil Listrik, Begini Fungsinya
Jadi setelah baterai sudah terisi 80% maka otomatis BMS akan melambatkan pengisian.
Oleh karena itu, fungsi BMS ini sangat penting agar menjaga umur baterai mobil listrik bisa bertahan lebih lama.
Setiap BMS pada mobil listrik diciptakan berbeda-beda tergantung spesifikasi keseluruhan mobil listrik.