GridOto.com – Terdapat beberapa ragam jenis flasher sein motor, kenali nih fungsi dan perbedaan antara jenis yang tersedia.
Buat yang belum tahu, flasher adalah komponen di motor yang berfungsi sebagai pengatur jeda menyala atau kedipan lampu sein saat aktif.
Meskipun punya fungsi dasar yang sama, flasher sein sendiri terdiri dari beberapa jenis dengan sedikit perbedaan.
“Antara lain flasher standar bawaan pabrik, flasher LED aftermarket, serta flasher 3 kaki yang sekilas tampak sama bentuknya,” terang Taufik Hidayat, dari bengkel Barokah Service, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Penyebab Lampu Sein Mati Saat Musim Hujan
Sesuai namanya, flasher standar merupakan flasher bawaan motor yang hanya bisa bekerja normal dengan spesifikasi lampu sein standar pabrikan.
Kekurangannya kalau salah satu lampu sein ada yang putus atau diganti pakai sein LED, maka lampu sein jadi tidak bisa berkedip.
“Lalu flasher LED aftermarket, biasa dipakai pada motor yang sudah modifikasi lampu sein. Contohnya seperti pasang saklar hazard atau ganti bohlam standar jadi pakai LED,” lengkapnya.
Kelebihannya, lampu sein bakal tetap berkedip meskipun masih pakai bohlam standar serta punya fitur setelan cepat lambat kedipan durasi sein.
Baca Juga: Ternyata Masalah Flasher Sein Bisa Diketahui Cuma Lewat Kedipan Lampu
Baik flasher standar motor atau flasher LED aftermarket punya spesifikasi 2 kaki yaitu L (beban/lampu) dan B (baterai/arus positif).
Terakhir adalah flasher 3 kaki, biasanya dipakai sebagai flasher standar mobil dan punya tambahan kaki E (ground/arus negatif).
Kelebihan flasher 3 kaki tetap bisa bikin lampu sein berkedip berapapun daya lampu yang dipakai, namun kekurangannya punya harga mahal dibanding flasher 2 kaki.
Lampu sein motor bakal enggak berfungsi kalau flasher rusak, itu tadi fungsi serta jenis flasher sein yang umum dipakai.