GridOto.com - Mungkin kalian ada yang penasaran, boleh enggak sih minyak rem motor bawaan diganti dengan minyak rem yang memiliki angka lebih tinggi dari anjuran?
Motor yang dijual masal di Indonesia umumnya menggunakan minyak rem DOT 3 dan DOT 4.
Nah, bagaimana kalau minyak rem motor yang awalnya DOT 3 atau DOT 4 itu diganti dengan yang angka DOT-nya lebih tinggi.
Soalnya, sekarang ini sudah ada minyak rem DOT 5, bahkan ada yang sampai DOT 5.1.
Baca Juga: Sudah Tahu Belum? Ini Artinya DOT 3 dan DOT 4 Pada Minyak Rem Motor
"Untuk motor harian yang masih standar, ada baiknya minyak rem disesuaikan dengan kebutuhan sistem pengeremannya," buka Rialdy Fasha selaku Training and Technical Engineering Motul Indonesia kepada GridOto.com.
Kalau kalian ingin ganti minyak rem tapi sistem pengereman motor masih standar, carilah minyak rem dengan DOT 3 dan maksimal DOT 4.
Pasalnya, semakin tinggi angka DOT pada minyak rem, maka semakin tinggi juga boiling point atau titik didih minyak rem.
Oleh karena itu, pemakaian minyak rem dengan angka di atas DOT 3 dan DOT 4 harus disesuaikan dengan kondisi sistem pengereman motor.
Baca Juga: Ganti Kampas Rem Cakram Perlu Bleeding Minyak Rem? Ini Kata Bengkel
Dikhawatirkan, sil yang ada di sistem rem malah rusak jika menggunakan minyak rem yang angka DOT-nya lebih tinggi yang tentu malah bisa membahayakan penggunanya.
"Jika sistem rem sudah dimodifikasi, slang dan silnya diganti yang tahan terhadap panas bisa pakai minyak rem di atas DOT 3 dan DOT 4," jelas Rialdy.
"Soalnya semakin tinggi nilai atau angka DOT-nya maka semakin tinggi titik didihnya," tuturnya saat dihubungi melalui pesan singkat pada Kamis (04/11).
Tuh, jadi sebaiknya tetap gunakan minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan pabrikan.
Biasanya untuk minyak rem yang direkomendasikan sudah tercetak jelas di tutup tabung minyak rem yang ada di master rem motor.