GridOto.com - Pemandangan tak biasa sempat terlihat di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat pada Senin (01/11/2021) lalu.
Terlihat Wali Kota Bogor, Bima Arya menggunakan ekskavator untuk meremukkan sejumlah angkot yang beroperasi di wilayahnya.
Ada apa gerangan Bima Arya sampai melakukan hal ekstrem seperti itu?
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata kegiatan yang dilakukan Wali Kota Bogor ini merupakan salah satu upaya penataan transportasi di wilayahnya.
Melansir Tribunnewsbogor.com, penghancuran sebagian dari 147 unit angkot tersebut dilakukan menyusul beroperasinya bus BTS (Buy The Service) di Kota Hujan ini.
Sebagian besar unit angkot ini nantinya digantikan menjadi 49 unit bus berukuran sedang.
Kemudian angkot-angkot yang sudah diremukkan akan dibesituakan.
Lalu sebagian ada yang diubah pelatnya menjadi pelat hitam dan tidak boleh dioperasikan untuk mengangkut penumpang.
"Nanti akan semakin banyak jumlah angkot yang dikurangi dan digantikan dengan bus sampai 2024," ungkap Bima, dikutip dari Tribunnewsbogor.com, Senin (01/11/2021).
Baca Juga: Pemkot Bogor Operasionalkan Bus Kita Trans Pakuan, Berikut Ini Rutenya
Bima melanjutkan, proses pengurangan armada angkot itu dilakukan secara bertahap.
Mengingat armada bus BTS yang tersedia belum terlalu banyak, yakni 49 unit saja.
"Angkot hanya akan dijadikan sebagai armada feeder saja," lanjutnya.
Bima menambahkan, dengan dilakukannya proses scraping menggunakan alat berat, maka data angkot yang digantikan dengan bus harus jelas.
Solanya, tujuan proses tersebut yakni mengurangi jumlah angkot yang beroperasi di Kota Bogor.
"Jangan sampai busnya masuk, angkotnya masih jalan. Saya tidak mau ada akal-akalan," tegasnya.
Buat sopir angkotnya juga enggak perlu pusing, karena mereka akan direkrut menjadi kru armada bus BTS.
Semua sopir angkot yang dikonversi akan dilatih dan diseleksi menjadi pengemudi Bus Kita Trans Pakuan.
"Tpi ada syaratnya, yakni SIM B1, syarat usia dan syarat pendidikan," jelas Bima.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Jika Banyak Angkot yang Mampir, Artinya SPBU Tersebut Pasti Bagus
Ia menuturkan, syarat-syarat itu juga tidak akan memberatkan para sopir angkot.
Misal jika ada sopir angkot yang hanya lulusan SD, maka nantinya dibantu untuk mengikuti program kejar paket.
Jika ada sopir angkor yang belum punya SIM B1, maka akan dibantu untuk mengurus pembuatannya.
"Yang penting punya kemampuan untuk mengemudikan bus," terang Bima.
Untuk diketahui, pada tahap pertama uji coba Bus Kita Trans Pakuan, ada 10 unit bus yang diuji coba di koridor 5 trayek Stasiun Bogor-Ciparigi dengan jam operasional dari 05.00-21.00 WIB.
Soal tarifnya, untuk sementara tidak akan dipungut biaya alias gratis hingga akhir Desember 2021 mendatang.
Calon penumpang cukup melakukan tap e-money tanpa adanya pengurangan saldo.
Bagi para goweser yang ingin naik bus itu, tersedia fasilitas rak sepedia yang bisa dimanfaatkan secara gratis.
"Pada tahap pertama di koritdor 5 ini pasti ada kekurangan. Tapi kami akan terus evaluasi bersama. Ini masa transisi, mudah-mudahan berjalan lancar," pungkas Bima.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bima Arya Pimpin Langsung Proses Konversi, Angkot Dikurangi dan Transportasi Dibenahi.