GridOto.com - Mobil listrik merek China dan Korea Selatan belakangan cukup agresif meramaikan pasar otomotif Tanah Air.
Satu di antara mobil listrik itu sebut saja DFSK Gelora E, yang secara resmi diluncurkan di Indonesia pada April 2021 lalu, dengan banderol Rp 480 juta on the road (OTR) DKI Jakarta.
Kemudian ada juga produk asal Korea Selatan yakni Hyundari IONIQ Electric dan KONA Electric, yang diluncurkan secara bersamaan pada November 2020 lalu.
Bicara harga, IONIQ Electric dibanderol Rp 637 juta dan KONA Electric Rp 697 juta OTR DKI Jakarta.
Menanggapi gencarnya peredearan mobil listrik merek non-Jepang di Tanah Air, PT Toyota Astra Motor (TAM) pun memberikan tanggapannya.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing TAM, mengatakan hadirnya produk elektrifikasi di Indonesia merupakan suatu hal yang positif.
"Bagi kami tidak ada masalah, masing-masing brand punya strategi," kata Anton dalam konferensi pers yang digelar secara virtual belum lama ini.
"Merek China atau Korea, yang jelas untuk kepentingan industri otomotif dan konsumen di Indonesia," sambungnya.
Baca Juga: Diproduksi Lokal Mulai 2022, Toyota Pastikan Harga Mobil Elektrifikasinya Lebih Terjangkau
Baca Juga: Enggak Muluk-muluk, Toyota Optimis Camry Facelift 2021 Bisa Terjual Puluhan Unit Setiap Bulannya
Anton melanjutkan, pada intinya Toyota akan senantiasa peduli dengan kebutuhan pemerintah untuk meningkatkan industri otomotif elektrifikasi di Indonesia.
"Kami juga melihat kebutuhan masyarakat yang berbeda beda, jadi semaksimal mungkin kami akan memenuhi harapan tersebut," pungkas Anton.
Sebagai informasi, saat ini Toyota belum memasarkan mobil listrik murni di Indonesia, dan memilih untuk menjual mobil hybrid terlebih dahulu.
Mobil hybrid lansiran Toyota yang sudah dijual di Indonesia di antaranya Corolla Cross Hybrid, Corolla Altis Hybrid, C-HR Hybrid, Alphard Hybrid, hingga New Camry Hybrid.