Ada 23 Seri di Kalender F1 2022 dan Bakal Jadi Musim Terpanjang, Begini Respon Sinis Sebastian Vettel

Rezki Alif - Sabtu, 16 Oktober 2021 | 18:36 WIB

Sebastian Vettel tak suka terlalu banyak balapan di kalender F1 2022 (Rezki Alif - )

GridOto.com - Kalender F1 2022 resmi diumumkan dengan total 23 seri yang akan memecahkan rekor sebagai seri terbanyak.

Pengumuman 23 Grand Prix di F1 2022 ini membuat pro dan kontrak di seluruh kalangan pencinta F1, termasuk bagi pembalap.

Ada beberapa pihak yang keberatan dengan banyaknya seri yang dilombakan, salah satunya pembalap tim Aston Martin, Sebastian Vettel.

Sebastian Vettel menilai 23 balapan sebagai angka yang terlalu besar.

"Kupikir aku datang ketika Formula 1 berada dalam semacam fase transisi. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada banyak tes. Dan ada lebih banyak balapan," kata juara dunia 4 kali ini seperti dilansir GridOto.com dari Motorsport-Total.

"Sekarang ini hanya pendapatku dan itu tidak berarti apa-apa, tetapi kupikir kita seharusnya tidak memiliki begitu banyak balapan. Ada beberapa alasan untuk itu," lanjutnya.

Muncul kabar juga soal wacana untuk menambah dua seri lagi menjadi 25 seri di F1 2023, hal itu membuat Vettel semakin geram.

"Ada terlalu banyak balapan untuk ditonton. Ini jadi tidak istimewa lagi ketika ada begitu banyak," ungkapnya.

Baca Juga: F1 Rilis Kalender Balap Musim 2022, Siap Pecahkan Rekor 23 Balapan di 4 Benua, Bakal Jadi Musim Terpanjang

Baca Juga: F1 Arab Saudi 2021 Semakin Dekat, Begini Penampakan Terbaru Sirkuit Jeddah

Selain Grand Prix menjadi tidak istimewa, Vettel kasihan kepada orang-orang yang bekerja di F1.

Bayangkan, seberapa besar beban kerja mekanik ataupun kru yang akan mempersiapkan semuanya di paddock pada tiap serinya.

Balapan yang semakin banyak dan jarak yang semakin rapat membuat pekerjaan semakin berat khususnya bagi para kru tim.

"Mending buat kami pada driver. Kami dapat tiba pada Rabu malam dan jika kami menemukan penerbangan, lalu pergi lagi Minggu malam," imbuhnya.

"Tetapi tim memiliki lebih banyak tekanan. Mereka tiba pada hari Senin atau bahkan Sabtu sepekan sebelumnya, menyiapkan garasi dan mobil. Kemudian mereka harus mengemas semuanya lagi, mengirimnya kembali dan menyiapkannya di pabrik," lanjut Vettel.

Para kru seolah tidak memiliki waktu istirahat, apalagi ada beberapa seri yang digelar beruntun tanpa jeda, bahkan sampai ada 3 seri beruntun di 3 pekan.

"Jadi bagi mereka akan seperti sepanjang hari cuma kerja dan berlaku hampir setiap akhir pekan, jadi tidak punya waktu untuk diri sendiri," lanjutnya.

"Pada akhirnya orang-orang semakin sadar bahwa mereka juga memiliki kehidupan dan bahwa kehidupan bukan milik majikan mereka. Ya, kupikir sangat mengerikan untuk terus seperti ini, bahwa ada lebih banyak balapan," sindir Vettel.

Selain itu dalam jangka panjang, Vettel menilai orang-orang akan kehilangan gairah untuk menikmati pekerjaannya di F1.