GridOto.com - Jauh sebelum menjabat sebagai Presiden, ternyata Joko Widodo pernah miliki Isuzu Panther sob.
Bahkan Panther bekas kendaraan pribadi Joko Widodo itu masih terawat dan disimpan di Ototrondolo Wonogiri.
Ototrondolo Wonogiri adalah museum otomotif yang beralamat di Tremes, Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng).
Karena penasaran, GridOto pun mendatangi Ototrondolo Wonogiri pada Minggu (10/10).
Usut punya usut, Panther bekas kendaraan pribadi Jokowi itu belum lama dibeli oleh Suparno, pemilik Ototrondolo Wonogiri.
Sebelumnya mobil tersebut pernah dibeli oleh penjual buah di Solo saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saat itu yang membeli adalah salah satu penjual buah di Solo, dan dijual lagi ke Bu Diah Wahyuning Rahayu," buka Latifa Suprih Hati, rekan Suparno sekaligus Bu Diah.
Saat ditanya kapan tukang buah itu membeli bekas mobil pribadi Jokowi, Latifa mengaku sudah lupa.
Baca Juga: Diburu Pelanggan, Isuzu Panther Bekas Mulai Rp 30 Jutaan, Berikut Tahun dan Tipenya
"Untuk tahunnya saya lupa, itu saat Pak Jokowi masih jadi Gubernur. Dan dijual ke Pak Parno, juga saya lupa tahun berapa," terang Latifa.
Karena Bu Diah membutuhkan biaya saat suaminya sakit, Panther itu ditawarkan di media sosial.
Kebetulan pada saat bersamaan Suparno melihat penawaran mobil tersebut di media sosial.
"Mengetahui hal itu, saya langsung berangkat dari Jakarta ke Solo," ucap Suparno kepada Gridoto.com.
Setelah mobil tersebut dibeli, Suparno terus mempertahankan keasliannya hingga ke pelek dan bannya.
"Kondisinya ya seperti ini masih apa adanya tidak saya ubah sama sekali," tambah Suparno.
Agar memperkuat bukti bahwa mobil tersebut memang bekas milik Jokowi, Suparno juga menunjukan fotocopy STNK-nya.
Dalam fotocopy STNK, Isuzu Panther bernomor polisi AD-9055-PA itu adalah rakitan 1995.
Baca Juga: Mau MPV Murah, Harga Toyota Kijang Kapsul Diesel Bekas Sekarang Mulai Rp 50 Jutaan
"Dulu sempat ada niatan mau menjual mobil ini saat awal PPKM," ungkap Suparno.
Ia mengatakan, niat awal dirinya ingin menjual Panther tersebut adalah untuk beli beras dan dibagikan ke masyarakat.
"Namun saat itu belum ada penawaran yang serius," tambahnya.
Alhasil Suparno mengurungkan niatnya untuk menjual mobil tersebut dan saat ini terparkir di Ototrondolo Wonogiri.