GridOto.com - Lewis Hamilton dan Mercedes-AMG Petronas melakukan kesalahan strategi, yang membuat hilangnya peluang meraih podium F1 Turki 2021.
Kejadian bermula saat Lewis Hamilton ingin menunda pit stop dan menyelesaikan balapan dengan ban pertamanya.
Namun Mercedes memutuskan untuk melakukan pit stop, yang terbilang agak lambat dan membuat sang pembalap kehilangan kesempatan meraih podium.
Sejak beberapa lap terakhir, Hamilton pun terlihat sangat frustrasi dan menyalahkan timnya atas strategi tersebut.
Bahkan, usai balapan Hamilton masih tidak bisa menutupi rasa kesalnya dan seolah tidak terima dengan keputusan Mercedes.
"Aku merasa seharusnya aku tetap di trek. Feeling-ku menyuruh untuk tetap melaju, dan aku merasa itulah yang harus kulakukan. Jadi aku frustrasi karena tak mengikuti kata hatiku," ungkap Hamilton dilansir GridOto.com dari Sky Sports.
Uniknya, Mercedes juga tidak mau disalahkan dan menilai strategi yang dilakukan sudah sangat tepat pada situasi tersebut.
Awalnya Mercedes membiarkan Hamilton untuk melanjutkan balapan dan berharap trek semakin kering, namun hal itu tidak berbanding lurus.
Baca Juga: Ini Akibatnya Kalau Lewis Hamilton Enggak Ganti Ban di Balap F1 Turki 2021
"Kami kira kami bisa menahan di sana dan akan finis ketiga tanpa pit stop. Jika ada area kering muncul, mungkin kami akan bisa memakai ban soft hingga akhir," ungkap Toto Wolff, bos tim Mercedes.
Trek kering yang ditunggu pun tidak kunjung datang, sangat berisiko jika memaksakan ban intermediate tersebut hingga akhir balapan.
"Kami kami mempertimbangkan antara pit stop, mencari cara aman melawan Charles Leclerc dan Sergio Perez untuk P3, atau di sisi lain berjudi dan langsung meraih P3 jika bertahan," tegas Wolff.
"Lalu kami melihat Leclerc melambat dan begitu juga Lewis, jelas kami tidak akan bisa memaksanya hingga akhir," lanjut pria asal Austria ini.
Menurut Wolff, Hamilton tidak melihat seberapa besar dia lebih lambat dibandingkan kebanyakan pembalap lain yang sudah lebih dulu masuk pit stop.
Ditambah lagi dengan risiko yang akan dihadapinya jika terus memaksa balapan, karena peluang ban pecah sangat besar.
"Paling benar adalah kami memakai cara biasa dengan melakukan pit stop pada waktu yang sama dengan lainnya, keluar di belakang Perez dan Leclerc dan bisa bertarung demi P3. Itulah yang paling benar, tapi itu hanya pandangan saja sih," sambungnya.
"Keluar dan kehilangan poin, itu sangat mengerikan. Kami akan bisa dikejar Leclerc dan Perez jika kami memaksa tetap di luar, jadi itu takkan berhasil," tuntasnya.