GridOto.com - Krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif global ternyata ikut berdampak terhadap penjualan mobil Mazda di Indonesia.
Sampai-sampai, konsumen yang melakukan pemesanan mobil baru terpaksa harus inden hingga 4 bulan lamanya.
Ricky Thio, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengatakan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan suplai mobil dari Mazda Global.
"Dampaknya lumayan besar karena mempengaruhi produksi. Paling besar yang terdampak pabrik di Jepang, jadi suplainya terbatas," ujar Ricky di Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Meski harus inden, ternyata hal tersebut tidak membuat para konsumen membatalkan pesanannya.
Menurutnya, konsumen yang telah memesan lebih memilih untuk menunggu unitnya sampai datang meski harus inden.
"Saat pemesanan, biasanya kami beri tahu terlebih dulu ke konsumen bahwa unit yang dipesan tersebut inden karena krisis chip semikonduktor, dan ternyata mereka mau menunggu," tuturnya.
Lebih lanjut, Ricky juga megatakan kalau pasar mobil di Indonesia sudah mulai membaik.
Baca Juga: Tampilkan SUV Andalan, Mazda Indonesia Ajak CX Series Berkeliling Jakarta
Baca Juga: Mazda Biante Bekas Lagi Turun Harga Hingga Rp 20 Jutaan di Showroom Ini, Berikut Tahunnya
Selain itu, daya beli masyarakat terhadap mobil baru pun meningkat.
"Semua itu akan dirasa percuma saja jika pasokan mobil barunya masih terbatas," katanya.
Sebagai informasi, krisis chip semikonduktor dalam setahun terakhir memang mempengaruhi produksi mobil secara global.
"Mazda CX-3 1.5L saja saat ini harus inden hingga 4 bulan dan baru bisa dikirim ke konsumen pada Februari atau Maret 2022, ini pun untuk pemesanan di Oktober 2021," tutupnya.
Soal harga, Mazda CX-3 1.5L saat ini dibanderol Rp 353,3 juta OTR DKI Jakarta.