GridOto.com - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengakui selama masa pandemi Covid-19, penjualan Mazda di Tanah Air mengalami penurunan yang signifikan.
Penyebab anjloknya penjualan Mazda ini disebabkan ole krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia.
Ricky Thio, Managing Director PT EMI mengatakan kalau krisis chip di 2021 ini membuat penjualan menjadi tidak stabil.
"Selama pandemi ini penjualan turun, di 2020 saja penurunan hampir 50 persen, di 2021 kami mulai rebound," ujar Ricky di Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Diakui oleh Ricky kalau sebenarnya jumlah pemesanan mobil baru Mazda di Indonesia cukup banyak.
Namun Mazda Indonesia tidak mampu memenuhi pesanan tersebut dikarenakan tidak adanya pasokan yang cukup dari Mazda Global.
"Pasokan yang terbatas membuat volume penjualan di Indonesia jadi kecil. Saat ini saja, pemesanan mobil harus inden kurang lebih 4 bulan," katanya.
Lebih lanjut, masalah kekurangan chip semikonduktor ini lebih berdampak pada pabrik Mazda di Jepang, hingga berujung pada pembatasan pasokan mobil baru untuk pasar Indonesia.
Baca Juga: Tampilkan SUV Andalan, Mazda Indonesia Ajak CX Series Berkeliling Jakarta
Baca Juga: Mazda Biante Bekas Lagi Turun Harga Hingga Rp 20 Jutaan di Showroom Ini, Berikut Tahunnya