GridOto.com - Di Liga Irit 2021, Hyundai Ioniq tak hanya berhasil mencapai ekspektasi, namun meraih hasil mencengangkan.
Berdasarkan informasi di layar MID panel instrumen, tercatat konsumsi energi listrik sebesar 10,4 km/kWh.
Untuk mendapat irisan dengan peserta lain di Liga Irit 2021, figur konsumsi energi Ioniq itu kami konversi ke biaya per kilometer.
Harga listrik per kWh sekitar Rp 1.500 (periode Juli-September 2021), bandingkan dengan bahan bakar RON 92 per liter seharga Rp 9.000 (per September 2021).
Baca Juga: Apakah Aman Memodifikasi Audio Mobil Listrik? Ini Jawabannya
Berarti tarif energi listrik per kWh seperenam dari per liter bahan bakar RON 92.
Jika dikonversikan, 10,4 km/kWh Hyundai Ioniq setara dengan 62,4 km/liter mobil bahan bakar.
Per kilometer Hyundai Ioniq hanya mengeluarkan biaya Rp 144,23 untuk energi listrik.
Sedangkan Toyota Corolla Cross Hybrid sebagai yang teririt di antara semua peserta yang minum bahan bakar, mencatat konsumsi bahan bakar 26,3 km/liter atau setara biaya per kilometer Rp 342,15 dengan bahan bakar RON 92.
Perbandingan konsumsi energi ini menjadi gambaran seperti apa teknologi yang ada di pasaran saat ini, antara mobil listrik, dengan mobil-mobil peminum bahan bakar baik konvensional maupun hybrid.
Keiritan konsumsi energi listrik Hyundai Ioniq juga didukung dengan fitur-fitur yang tersemat, selain tentu saja motor listrik beroutput besar yang secara alami hemat energi.
Baca Juga: Fitur Mobil Listrik Nissan Leaf Lebih Unggul Dari Hyundai Ioniq?
Dimulai dari fitur mode berkendara Eco dan Eco+ pada konsol tengah.
Masuk ke dalam mode Eco dan Eco+, jarak tempuh baterai bisa bertambah sekitar 20 km hingga 30 km dari mode Normal.
Respons pedal akselerator lebih halus, ikut meminimalisir konsumsi energi listrik ketika melakukan akselerasi.
Juga settingan AC mobil yang turut mengoptimasi efisiensi energi, yaitu dengan mode embusan angin yang hanya ada di kisi-kisi area supir.
Di area lain selain supir seperti penumpang depan dan bangku baris kedua memang jadi kurang sejuk, tapi fitur ini mampu mengurangi konsumsi listrik oleh kompresor AC.
Lalu kehadiran pengaturan regenerative braking pada tuas di balik setir menyerupai paddle-shift ikut membantu mengoptimalkan pengisian baterai yang pada akhirnya menambah jarak tempuh.
Ada tiga level yang bisa dipilih, semakin besar level semakin besar regenerative braking yang dihasilkan.
Saat melepas pedal akselerator, mobil layaknya memiliki engine brake yang akan me-recharge baterai.
Baca Juga: Nissan Leaf, Mobil Listrik Yang Lebih Murah Dari Hyundai Ioniq?
Model bodi Ioniq yang streamline juga berkontribusi menghemat energi, terutama saat melintas di rute lengang dengan kecepatan menengah-tinggi.
Serta model palang pelek yang dibuat menyerupai kipas (blade).
Efek positif terhadap aerodinamika ini membuat cruising lebih sedikit mengonsumsi energi listrik.