GridOto.com - Pembalap muda Dean Berta Vinales meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan parah pada Race 1 WorldSSP300 Spanyol 2021 yang digelar Jumat, (25/9/2021).
Sepupu pembalap MotoGP Maverick Vinales tersebut terjatuh dan ditabrak oleh rombongan pembalap di belakangnya yang tidak bisa menghindar.
Akibatnya, Dean Berta Vinales meninggal dunia karena cidera kepala dan tulang belakang thoracic yang dideritanya setelah kecelakaan tadi.
Meninggalnya Dean Berta Vinales sekaligus menambah daftar pembalap yang kehilangan nyawa saat bertarung di lintasan saat berlaga di kejuaraan balap berskala internasional selama 2021 ini.
Selain Dean, daftar tersebut juga diisi oleh pembalap Moto3 yaitu Jason Dupasquier, dan pembalap European Talent Cup yaitu Hugo Millan.
Jason Dupasquier meninggal dunia ketika sedang mengikuti sesi kualifikasi Moto3 Italia 2021 yang digelar Mei lalu.
We’re deeply saddened to report the loss of Jason Dupasquier
— MotoGP™???? (@MotoGP) May 30, 2021
On behalf of the entire MotoGP family, we send our love to his team, his family and loved ones
You will be sorely missed, Jason. Ride in peace pic.twitter.com/nZCzlmJsVi
Pembalap asal Swiss tersebut terjatuh setelah kehilangan kendali atas motornya di tikungan Arrabiata 2 sirkuit Mugello, Italia ketika sedang menjalani flying lap terakhirnya.
Nahas, Jason Dupasquier terlempar ke tengah lintasan dan ditabrak oleh Ayumu Sasaki yang tidak kuasa menghindari badan pembalap berusia 19 tahun tersebut.
Baca Juga: Breaking News! Crash Parah di Kualifikasi Moto3 Italia 2021, Jason Dupasquier Meninggal Dunia
Meskipun telah dilarikan ke rumah sakit terdekat di Firenze untuk mendapatkan perawatan intensif, nyawa Jason tidak tertolong.
Pembalap dengan nomor start 50 tersebut pun dinyatakan meninggal dunia pada Minggu pagi keesokan harinya.
Seperti Dean Berta Vinales dan Jason Dupasquier, Hugo Millan juga meninggal dunia karena mengalami kecelakaan fatal ketika sedang mengikuti ajang balapan.
We are sorry to hear the news that Hugo Millan Gracia passed away after a crash in the ETC during the @CEVMotorcycle round at Aragon.
— WorldSBK (@WorldSBK) July 25, 2021
Our thoughts and condolences are with his family, friends and team.
In motorsport, we are all family❤️ pic.twitter.com/eV7Ee5P2so
Hugo Millan mengalami highside dan terhempas dari motornya ketika bertarung memperebutkan posisi pada rangkaian CEV Repsol yaitu European Talent Cup pada Juli 2021 lalu.
Hugo terhempas ke tengah lintasan sirkuit Aragon, Spanyol yang menjadi latar balapan tersebut dan ditabrak oleh para pembalap yang ada di belakangnya dalam rombongan.
Pemuda 14 tahun asal Spanyol tersebut terkapar dan meskipun sempat diterbangkan ke rumah sakit di Zaragoza, Spanyol, Hugo tidak dapat diselamatkan.
Hugo meninggal dunia akibat cidera kepala dan tulang belakang yang disebabkan oleh kecelakaan tersebut.
Kecelakaan fatal yang menimpa Jason, Hugo, serta Dean sama-sama disebabkan oleh tabrakan multi-rider di mana ketiga pembalap terjatuh di dalam rombongan.
Baca Juga: Ditabrak, Pembalap Berusia 14 Tahun Hugo Millan Garcia Meninggal Dunia
Sebelum ditabrak oleh para pembalap lain di romongan yang sama yang tidak kuasa menghindar akibat posisi yang berdekatan.
Setelah tragedi yang melibatkan Jason dan Hugo, muncul pendapat bahwa balap motor di kelas bawah seperti Moto3 dan WorldSSP300 kini terlalu membahayakan untuk rider.
Regulasi yang ada membuat balapan di kelas-kelas tersebut berlangsung sangat ketat antara para pembalap tanpa banyak jarak yang diberikan.
Ditambah oleh ketergantungan pada slipstream untuk melakukan overtake di lintasan lurus akibat power motor yang relatif kecil, tidak heran apabila para pembalap berdempet-dempetan dalam rombongan ketika membalap.
Meskipun membuat balapan menjadi seru untuk para penonton, hal tersebut membahayakan karena para pembalap tidak punya banyak waktu untuk menghindar jika ada pembalap lain yang jatuh dalam rombongan tersebut.
Apalagi para pembalap dalam kelas-kelas tersebut kebanyakan masih sangat belia, dan lebih condong melakukan manuver-manuver drastis.
Beberapa solusi yang sempat diajukan adalah menambah power motor-motor di kelas-kelas seperti Moto3 dan WorldSSP300 untuk mengurangi ketergantungan akan slipstream.
Atau menambah batas umur para pembalap yang ingin berkompetisi di kelas-kelas bawah para ajang internasional tersebut untuk memberikan kesempatan para rider untuk mengembangkan kecerdasan emosional dengan lebih matang.