Konsumen Honda Brio Harus Sabar Inden Sampai Tiga Bulan, Krisis Chip Semikonduktor Jadi Biang Keladi

Naufal Shafly - Jumat, 24 September 2021 | 19:05 WIB

Pabrik Honda Prospect Motor (HPM) di Karawang. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Konsumen yang hendak membeli Honda Brio nampaknya harus sedikit bersabar untuk menunggu antrean alias inden.

Alasannya, permintaan konsumen yang cukup tinggi untuk model Brio tidak dapat diiringi dengan produksi yang maksimal.

Yusak Billy, Bussines Inovation and Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkutat dengan masalah krisis chip semikonduktor.

"Permintaan sangat tinggi. Kami terkendala chip semikonduktor yang mengakibatkan penjualan Brio sangat terdampak," ucap pria yang akrab disapa Billy ini kepada GridOto.com, Jumat (24/9/2021).

Dok. OTOMOTIF Group
Honda Brio Satya E CVT

Billy mengatakan, konsumen yang hendak membeli Honda Brio saat ini harus menunggu antrean kurang lebih selama tiga bulan.

"(Honda Brio) bisa inden satu sampai tiga bulan. Kami terus secepat-cepatnya memaksimalkan produksi dengan komponen yang tersedia, agar konsumen tidak menunggu lama," tutur Billy.

"Jaringan dealer kami juga terus keep in touch dengan konsumen-konsumen mereka," tambahnya.

Billy menambahkan, model lainnya seperti Honda CR-V dan HR-V juga mengalami masalah serupa.

Baca Juga: Korban Kelangkaan Semikonduktor, Produksi Jeep Gladiator Tertunda

Baca Juga: Gara-gara Krisis Semikonduktor, Produksi Land Rover Defender Terhenti

Namun inden keduanya tidak sepanjang Honda Brio, karena secara permintaan lebih kecil.

"Pada dasarnya semua unit produksi kami menggunakan chip semikonduktor. Honda Brio yang paling terkena dampak shortage semikonduktor, karena kontribusinya terbesar di produksi kami," ucap Billy lagi.

"Untuk model HR-V dan CR-V mengalami inden sekitar satu atau dua bulan," imbuhnya.

Sebelumnya, krisis chip semikonduktor ini juga melanda pabrik Honda di negara asalnya yakni Jepang.

Melansir Reuters pada 16 Mei 2021 lalu, krisis semikonduktor berdampak pada 100 ribu mobil baru dari Honda di Jepang.

Seiji Kuraishi, Executive Vice President Honda Motor Company di Jepang menyatakan krisis tersebut sudah terasa dampaknya bagi Honda sejak 2020.

"Kami memperkirakan dampak krisis semikonduktor ini baru selesai pada akhir 2021 mendatang," ucap Kuraishi yang dikutip GridOto.com dari Reuters.