GridOto.com- Hasil investigasi kecelakaan Jeep Grand Cherokee pada 15 Juli 2021 milik Muhammad Al Abdullah telah keluar.
Dalam keterangan resmi Stellantis, perusahaan induk Jeep disebutkan tidak ada tanggung jawab manufaktur yang ditemukan dalam insiden ini.
Seat belt menjadi sistem penahan keamanan utama dalam kendaraan pada saat kejadian.
Area tabrakan/tumbukan utama berada di bagian atas dari area fokus sensor Supplemental Restraint System bekerja, dengan energi benturan yang dihamburkan oleh berbagai struktur lembaran logam.
"Laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan airbag system tidak terpenuhi,” kata Dhani Yahya, COO PT Das Indonesia Motor distrbutor resmi Jeep Indonesia meneruskan pernyataan resmi Stellantis.
Kontan, hasil investigasi ini membuat Memet panggilan Muhammad Al Abdullah meradang di laman facebook miliknya Donmemeto.
"Tidak ada cacat produksi, yang cacat otak yang analisa!!!," ungkap Memet yang mantan bos Garasindo, mantan distributor Jeep di Indonesia.
Ia mempertanyakan bagaimana pihak Stellantis bisa membuat sebuah kesimpulan tersebut.
Baca Juga: Ambyar Kecelakaan Jeep Grand Cherokee Airbag Tak Mengembang, Ini Wujudnya Kalo Berdandan Racing
"Datang ke TKP saja tidak, tanya ke polisi, PJR yang menangani Laka di TKP juga tidak," ungkapnya.