GridOto.com - Memasuki musim penghujan membuat kondisi jalan tergenang air dan berpotensi mengalami aquaplaning bagi pengendara yang melintas.
Aquaplaning sendiri dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya jenis serta kondisi ban.
Sony Susmanamana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, aquaplaning disebabkan oleh hilangnya kontak atau grip antara ban dengan jalan akibat adanya genangan air, yang membuat kendaraan sulit dikendalikan.
"Aquaplaning bisa semakin parah jika kondisi ban botak, kurang angin, dan penggunaan ban MT atau Mud Terrain untuk offroad," kata Sony kepada GridOto.com belum lama ini.
"Ban yang mampu menyibak genangan air itu jenis HT atau Highway Terrain yang memang diperuntukan di aspal, itupun dengan kecepatan tertentu," sambungnya.
Untuk itu, ia menyarankan sebelum mengemudi harus cek kondisi ban, jangan sampai kondisi ban botak, kurang angin, dan jangan salah pilih tapak ban.
Sony melanjutkan, selain jenis dan kondisi ban, aquaplaning juga dipengaruhi oleh faktor kecepatan dan reaksi agresif dari pengemudi.
Bicara soal kecepatan, saat hujan ada baiknya mengurangi laju kecepatan kendaraan dari yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Jangan Tunggu Hujan Ganti Wiper Toyota New Avanza, Harganya Mulai Rp 90 Ribuan
Seperti diketahui, di jalan tol batas minimal kecepatan ialah 60 - 80 km/jam, sedangkan batas maksimalnya 100 km/jam.
"Menyikapi ketika kondisi hujan, kurangi kecepatan kendaraan 10 km/jam dari yang sudah ditentukan, dengan tujuan mendapatkan grip yang maksimal ketika terjebak aquaplaning," imbuhnya.
"Pengemudi juga jangan agresif seperti zig-zag dan kasar dalam memutar setir. Kurangi kecepatan kendaraan sebelum masuk genangan air, tahan setir dan tidak melakukan pengereman," pungkas Sony.