GridOto.com - Bukan cuma mekanik yang bisa mengganti busi, tapi juga banyak orang awam otomotif.
Namun, banyak orang awam yang melakukan sejumlah kesalahan sepele dalam mengganti busi.
Busi sendiri harus diganti agar pembakaran mesin tetap optimal.
Hal ini karena seiring pemakaian elektroda busi lama kelamaan akan mengalami keausan.
Nah, berikut 3 kesalahan dalam mengganti busi mobil.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Cek Kondisi Busi yang Lama Enggak Diganti
1. Busi Miring
Pemasangan busi yang tidak benar bisa menyebabkan busi menjadi rusak.
"Biasanya saat pemasangan busi baru itu miring, enggak pas sama drat busi dan mesin," buka Diko Oktaviano, selaku Technical Support Product Knowledge PT NGK Busi Indonesia.
"Harusnya saat pertama kali busi dimasukkan ke drat rasakan dulu dengan memutar kunci busi secara perlahan," tambahnya.
Busi yang miring ini menyebabkan drat di mesin dan drat busi akan slek atau rusak.
Baca Juga: Ternyata Begini 2 Tanda Busi Mobil yang Sudah Waktunya Ganti Baru
Saat pemasangan, busi harus dikencangkan dengan tingkat kekencangan yang tepat.
Torsi pengencangan yang terlalu rendah bisa menyebabkan busi terlepas.
"Begitu juga saat busi dikencangkan berlebihan, bisa membuat metal shell menjadi retak," beber Diko.
Idealnya pengencangan busi harus menggunakan kunci torsi.
Jika tidak punya, biasanya di kemasan busi sudah diberikan cara mengencangkan busi yang benar.
Baca Juga: Begini Efek Menggunakan Kunci Busi Berkualitas Jelek buat Buka Busi
3. Posisi Kunci Busi
Posisi kunci busi yang kurang pas juga sering dilakukan saat mengganti busi.
Kunci busi yang enggak pas ini bisa menyebabkan insulator busi retak.
"Biasanya karena kunci busi yang digunakan jelek dan posisi pengencangan yang miring, jadi ada tekanan yang bikin insulator atau keramik busi retak," bebernya lagi.
Sebaiknya, gunakan kunci busi yang bagus dan pas dengan ukuran busi.
Dengan begitu potensi busi menjadi rusak tidak akan terjadi.