Bertubi-tubi Diserang Marc Marquez, Ini Strategi Francesco Bagnaia Menang Balapan MotoGP Aragon 2021

Rezki Alif P - Senin, 13 September 2021 | 19:45 WIB

Francesco Bagnaia kalahkan Marc Marquez di MotoGP Aragon 2021 (Rezki Alif P - )

GridOto.com - Francesco Bagnaia memenangkan balapan MotoGP Aragon 2021 setelah memimpin sejak awal balapan.

Meski memimpin sejak awal balapan, balapan tidak sepenuhnya mudah buat Francesco Bagnaia atau juga beken dengan nama Pecco.

Sepanjang balapan, Pecco selalu ditempel ketat oleh Marc Marquez.

Bahkan selama tiga lap terakhir, Marquez melakukan serangan bertubi-tubi ke Bagnaia.

Total, Marquez melakukan 7 kali serangan di tiga lap terakhir dan ia gagal menaklukkan pembalap Ducati itu.

Pada tikungan tertentu yang memungkinkan untuk overtaking, Marquez melakukan block pass dengan late braking yang cukup agresif.

Uniknya pada setiap serangan, Pecco tidak termakan dan selalu bisa merebut posisi terdepan begitu keluar dari tikungan.

"Ketika aku melihatnya, kukira semua akan berakhir. Aku menghabiskan waktu melihat pit board yang menunjukkan waktu +0 dari Marquez. Kupikir aku akan kehilangan kesempatan lagi saat aku kompetitif, tapi itu membuat kemenanganku semakin manis," ungkap Pecco dilansir GridOto.com dari Motosan.es.

Baca Juga: Menang MotoGP Aragon 2021, Francesco Bagnaia Ungkap Jasa Besar Valentino Rossi

Sejak awal balapan, Pecco menerapkan strategi sama di Aragon.

"Aku memutuskan untuk terus berada di depan karena ini opsi terbaik di sini, ketika kau berada di trek dengan grip minim maka lebih mudah bagimu untuk bertahan dari pada menyerang," jelas murid VR46 Riders Academy ini.

Jadi ia merasa akan lebih sulit jika memilih mengawetkan ban di awal lalu mencoba menyerang di akhir.

Pilihan terbaik adalah untuk selalu berada di depan sejak awal.

Ketika Marquez menyalipnya di suatu tikungan, Pecco tak mau memberikan waktu untuk Marquez melepaskan diri.

Karena jika Marquez di depan, maka akan sulit untuk merebut pimpinan balapan kembali.

"Aku tahu dia (Marquez) tidak akan menyalipku sebelum saat-saat akhir balapan karena itu sia-sia untuknya, soalnya dia sadar bakal tak bisa mengerem dengan baik karena ban belakang sudah habis," sambungnya.

"Dia bisa saja menyalipku di garis finis dalam beberapa lap, tapi aku juga tak akan melepaskannya untuk memimpin dalam satu tikungan pun, jika tidak maka nanti aku akan kesulitan menyalipnya," jelasnya.