GridOto.com - Berkendara di jalan raya maupun bebas hambatan seperti jalan tol, sebaiknya memperhatikan lajur yang digunakan.
Misalnya, menggunakan lajur kanan untuk mendahului dan lajur kiri untuk berkendara dengan kecepatan rendah.
Jika tidak mengindahkan hal tersebut, arus lalu lintas bisa terganggu hingga menimbulkan kemacetan.
Adapun terdapat istilah untuk perilaku pengendara yang kurang bijak seperti melaju secara statis di lajur kanan tersebut.
"Berkendara secara statis di lajur paling kanan jalan tol atau jalan raya bisa disebut sebagai lane hogger," buka Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) kepada GridOto.com, Senin (13/9/2021).
Menurut Sony, lane hogger bisa diartikan sebagai pengemudi yang bodoh karena tidak memedulikan keamanan dan laju kendaraan lain.
"Selain itu, perilaku lane hogger juga mengganggu dan menghambat pengemudi lain yang hendak menggunakan lajur kanan untuk mendahului," ungkapnya.
Ia mengatakan, lane hogger sering terjadi karena kesalahpahaman yang bisa mengancam keamanan berkendara.
Baca Juga: Street Manners - Agar Tetap Aman, Begini Etika Berkendara Saat Melewati Jalan Menikung Tajam
Baca Juga: Street Manners - Sampai Diatur Undang-undang, Kendaraan yang Hendak Turun Wajib Mengalah Saat di Tanjakan
"Penyebab lane hogger ini akibat pengemudi kerap merasa paling aman melaju di lajur kanan. Hal ini sering terlihat di jalan tol, tapi bisa juga terjadi di jalan raya," tutur Sony lagi.
"Padahal, tabrakan beruntun kerap terjadi di lajur tersebut," ungkapnya.
Karena itu ia menyampaikan, pengendara motor maupun mobil lebih memperhatikan pemilihan lajur di jalan.
"Fokus dari lane hogger adalah pengemudi yang melaju statis di lajur kanan. Jadi sebaiknya menggunakan lajur yang sesuai kondisi, kecepatan dan arahnya. Apalagi di jalan raya atau jalan umum ini banyak persimpangan dan putar balik," jelas Sony.
Dengan begitu, jika melihat perilaku lane hogger maka pengguna jalan lain sebaiknya perlu berhati-hati.
Di samping itu, komunikasi juga diperlukan agar laju antar kendaraan tetap aman dan lancar.
"Jika melihat perilaku ini di jalan raya atau jalan tol, perlu komunikasi yang ramah dengan lampu high beam, sein atau klakson sebagai tanda minta diberi jalan. Selain itu, hindari provokasi dengan cara yang menjurus ke konflik," kata Sony.
"Jadi, jangan ikut-ikutan menjadi lane hogger untuk membalas kelakuan berkendara yang tidak benar ini," tutupnya