Waduh Bisa Nyesel Kalau Baru Tahu Arti Singkatan RPM, Sering Bikin Orang Bingung Nih

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 12 September 2021 | 12:05 WIB

Mengenali arti singkatan RPM di tachometer, ada dua versi, mana yang benar? (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Jangan nyesel kalau sekarang baru tahu arti singkatan RPM, padahal sebetulnya sering tuh lihat istilahnya.

Ngomongin arti singkatan RPM sebetulnya bikin orang bingung karena ada dua versi yang beredar.

Arti singkatan RPM yang pertama adalah Revolutions Per Minute, lalu ada juga yang bilang Rotasi Per Menit.

Sebetulnya arti singkatan RPM mana yang benar, atau malah jangan-jangan dua-duanya betul alias enggak salah.

Istilah Revolutions Per Minute ini pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris, dalam mesin digunakan untuk menyatakan perputaran setang piston terhadap sebuah sumbu (crankshaft/kruk as), dalam satu menit.

Tapi harus diingat dalam di beberapa literatur bahkan beberapa buku pelajaran Fisika di Indonesia, arti singkatan RPM diterjemahkan jadi Rotasi per Menit.

Jadi sebetulnya arti kedua singkatan itu sah saja, selama melihat penggunaan bahasanya, Indonesia atau Inggris nih...

Tapi jangan sampai salah kaprah kalau menggunakan istilah rotasi per menit dalam bahasa Inggris (Rotations per Minute) sebab istilah itu kadang dipakai menunjukkan angka perputaran kipas radiator.

Ibnu Jundi/GridOto.com
Tachometer Yamaha All New Aerox Connected kini ada dua

Baca Juga: Apa Bedanya Speedometer, Odometer, Tachometer dan Trip Meter?

Logisnya, Revolutions per Minute biasanya merujuk istilah pada mesin kendaraan seperti revving, over-rev, sampai rev-limiter dimana rev merujuk pada revolutions.

Revolusi yang dimaksud tentu bukan lawan kata dari evolusi ya, tapi merujuk kepada gerak sebuah benda (setang piston) terhadap sumbunya (kruk as).

Angka RPM pada mesin kendaraan itu dihitungnya dari satu perputaran poros engkol pada sumbunya (1 RPM).

Berarti bayangkan saja kalau Anda sedang diam dan memanaskan motor dengan 1.500 RPM, setang piston sudah maju mundur selama 1.500 kali dalam 1 menit!

Sekarang kalau mau iseng hitung-hitungan, di mesin motor MotoGP, revolusi per menitnya bisa tembus 16.000 hingga 19.000 rpm.

Jika mengambil contoh 19.000 rpm, berarti bila dikonversi dalam satu detik crankshaft alias setang piston melakukan 316,66 kali putaran terhadap sumbunya.

Untuk menyederhanakan biar enggak kebanyakan angka 0, di kebanyakan tachometer biasanya angka rpm ditambah lagi simbol x1000.

Kawasaki Heavy Industries
Impeller Planetary Gear pada Ninja H2R yang bisa berputar sampai 130 ribu RPM. Ada yang mau hitung tiap detiknya berapa kali putarannya?

Baca Juga: Fakta Unik Supercharger Kawasaki Ninja H2R, Bergerak 9,2 Kali Lebih Cepat Dari Putaran Mesin

Itu maksudnya, jika di tachometer jarum menunjuk ke angka 1 berarti perputaran crankshaft selama 1 menit adalah 1000 kali.

Balik lagi, satuan RPM ini enggak saklek dipakai buat menghitung putaran mesin saja nih kok.

Kalau mau lari keliling komplek juga sebetulnya bisa kok pakai satuan RPM untuk menghitung tiap loop.

Tapi buat goweser, pasti juga sudah paham kok karena RPM ini sering dipakai buat menghitung cadence alias jumlah kayuhan dalam menit, iya enggak?