GridOto.com - Bukan rahasia lagi jika PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) terus mempersiapkan diri guna beralih dari bus konvensional ke bus listrik sebagai armada operasionalnya.
Hal ini terlihat dari TransJakarta melakukan pelepasan uji coba satu bus listrik besutan Higer, brand asal China yang dinaungi oleh PT Higer Maju Indonesia (HMI) pada Jumat (10/09).
Adapun uji coba bus listrik ini akan dilakukan selama tiga bulan, dengan rute koridor satu TransJakarta jurusan Blok M - Balaikota.
Antonius R Ismanto, selaku Direktur Utama PT Higer Maju Indonesia mengatakan mendukung adanya uji coba ini, agar mengetahui kualitas dari bus listrik Higer.
"Kami mendukung proses uji coba oleh TransJakarta supaya para operator mau menggunakan bus ini sudah tau nilai standarnya," ujar Antonius di Jakarta, Jumat (10/09/2021).
Antonius melanjutkan meski unit bus listrik yang dilakukan uji coba memang masih berasal dari China.
Tentu pihaknya sudah memiliki rencana lebih lanjut untuk melakukan perakitan bus listrik di dalam negeri.
"Nantinya akan CKD di Indonesia, setelah CKD akan menggunakan karoseri lokal di Indonesia juga," ungkap Antonius.
Baca Juga: TransJakarta Uji Coba Armada Bus Listrik Higer, Hanya Andalkan Merek Asal China Saja?
Baca Juga: Asyiik, TransJakarta Uji Coba Bus Listrik Higer, Gratiskan Layanan Selama Tiga Bulan
Meski begitu, dia membeberkan dengan kapasitas baterai 385 kWh, bus listrik Higer mampu menempuh perjalanan mencapai 350 sampai 400 km jika melalui rute jalan tol.
Namun akan berbeda bila dilakukan di rute TransJakarta, sehingga perlu dilakukan uji coba.
"Untuk di rute TransJakarta ada stop and go, naik turun penumpang itu yang akan dilihat hasilnya aktualnya," tutupnya.
Sekadar informasi, bus listrik Higer memiliki kapasitas 34 kursi penumpang dan keunggulan seperti ramah lingkungan dan memiliki baterai yang tahan lama.
Tak hanya itu, bus listrik Higer juga memiliki pintu akses naik turun yang luas sehingga pengguna kursi roda bisa dengan bebas memasuki bus dari pintu depan maupun belakang.
Sehingga pengguna kursi roda mendapat area yang lebih luas di dalam bus dibandingkann area kursi roda di bus pendahulunya.