Inilah Kekurangan Upgrade Audio Mobil Bermodalkan Speaker Bawaan

Radityo Herdianto - Jumat, 10 September 2021 | 20:00 WIB

ILUSTRASI. Interior Mitsubishi Xpander Rockford Fosgate Black Edition (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Inilah kekurangan upgrade audio mobil bermodalkan speaker bawaan.

Disiasati dengan alat DSP (Digital Sound Processor) memang bisa dongkrak kualitas speaker audio mobil bawaan.

Lebih ampuh dan hemat, tapi kualitas suara audio dari speaker bawaan mobil punya keterbatasan.

Seperti rentang frekuensi suara yang dihasilkan dari speaker bawaan ketimbang aftermarket.

"Misal tweeter OEM cuma mentok di 10 kHz, yang aftermarket bisa sampai 20 kHz," tutur Utanto Wibowo, punggawa dan tuner bengkel audio mobil Elixir, Meruya, Jakarta Barat.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Ilustrasi Paket Audio Mobil Aftermarket

Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Ini yang Dipasang Dulu Jika Ingin Upgrade Audio

"Jelas saat tuning kejernihan nada tinggi lebih bagus di tweeter aftermarket," terusnya.

Utanto juga menilai output power yang dihasilkan speaker bawaan tidak begitu kuat.

Jika dibandingkan dengan speaker pasif dengan power amplifier tentu karakter suara bisa lebih kuat.

"Berbeda dengan pabrikan mobil yang sudah pakai speaker branded, dari lahir hasilnya sudah bagus tinggal tuning untuk dirapihkan," imbuh Utanto.

Untuk pecinta musik dengan dentuman bass kuat, absennya subwoofer bisa jadi masalah.

MMKSI
Subwoofer Rockford Fosgate pada Xpander Cross Rockford Fosgate Black Edition.

Baca Juga: Mengenal Tonal Balance dalam Tuning Audio Mobil untuk Kualitas Suara

Pasalnya rata-rata sistem audio mobil bawaan tidak dilengkapi dengan subwoofer.

"Jika dituning lewat speaker midbass pintu mobil, low frequency-nya terbatas tidak dapat sampai 10 Hz," terang Utanto.

"Suara bass jadi kurang nendang dan padat bergema," ujarnya.