Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo Didemo Warga Desa di Klaten, Nama Jokowi Sampai Dibawa-bawa

Ruditya Yogi Wardana - Kamis, 26 Agustus 2021 | 06:35 WIB

Ilustrasi jalan tol (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Yogyakarta-Solo masih terus berlanjut, khususnya di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Untuk sekarang lahan terdampak di 12 desa dari empat kecamatan sudah menerima uang ganti rugi dengan total sebesar Rp 800 miliar.

Berarti masih ada 38 desa di tujuh kecamatan yang belum selesai proses pembebasan lahannya, contohnya Desa Joton, Kecamatan Jogonalan.

Sayangnya, proses pembebasan lahan di Desa Joton mengalami masalah yang cukup serius, bahkan sampai membuat warganya melakukan demo.

Melansir dari Tribunsolo.com, para warga dari RT05 RW02, Desa Joton diketahui menggelar demo di depan gapura pintu masuk desa, pada Selasa (24/08/2021) kemarin.

Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto
Banner berisi protes warga Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Klaten.

Terlihat para pendemo membentangkan banner dan poster yang berisi protes terkait harga tanah yang dipatok terlalu rendah.

"Kami mendukung terlaksananya proyek jalan tol. Tapi hargailah tanah, tanaman dan bangunan kami sepantasnya. Merdeka!" tulis pendemo di salah satu banner, dikutip dari Tribunsolo.com.

Sejumlah pendemo yang mengatasnamakan 'Paguyuban Masyarakat Pendukung Jokowi (Joko Widodo)' juga berorasi membawa poster di depan gapura pintu masuk desa.

"Pak Jokowi tulung kulo pendukungmu. Kulo nyuwun ganti rugi tinggi (Pak Jokowi, tolong saya pendukungmu. Saya minta ganti rugi tinggi)," isi salah satu poster.

Baca Juga: Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Klaten Berlanjut, Pengerjaan Segera Dilakukan di Empat Desa Ini

Baca Juga: Update Proyek Jalan Tol yang Hubungkan Jateng dan DIY, Sudah Sampai Tahap Apa Nih

Koordinador Warga Joton, Budiyono mengatakan, aksi ini sebagai bentuk protes karena besaran uang ganti rugi lahan terdampak jalan tol Yogyakarta-Solo di desanya dirasa kurang sesuai.

"Kami warga yang terdampak menginginkan harga yang sepadan agar kami bisa membeli tanah lagi. Agar kami bisa melanjutkan hidup kami nantinya," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Desa Joton merupakan wilayah yang paling banyak terdampak proyek jalan tol itu.

Kurang lebih ada 10 hektare lahan yang terdampak proyek jalan tol Yogyakarta-Solo.

"Di sini merupakan tempat persimpangan exit tol. Di sini juga ada kurang lebih 100 rumah yang terdampak," lanjut Budiyono.

Dengan adanya aksi ini, Budiyono berharap suara warga Desa Joton bisa didengar oleh Presiden RI Jokowi.

"Kami mendukung proyek nasional ini. Tapi paling tidak kami menerima uang ganti rugi yang layak," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pendukung Jokowi di Klaten Demo, Protes Ganti Rugi Tol Solo-Jogja Tak Layak : Hargailah Tanah Kami.