Gridoto.com - Ternyata arti istilah jump start di balap motor itu bukan ban depan yang mengangkat saat kondisi start.
Pasalnya, masih ada warga awam yang mengartikan kalau jump start itu adalah kondisi saat ban depan motor mengangkat ketika kondisi start.
Padahal, arti sesungguhnya dari jump start di balap motor bukanlah hal itu Sob.
Mike Webb yang menjabat sebagai Race Director di event MotoGP kasih penjelasan soal jump start.
Baca Juga: Siapakah Ikon Baru MotoGP Setelah Valentino Rossi Pensiun, Begini Jawaban Bos Dorna Sports
"Jump start itu adalah pelanggaran yang dilakukan pembalap jika motor begerak ketika lampu start akan padam," ucap Mike Webb dalam unggahan video di akun twitter resmi MotoGP.
Jadi jika lampu merah akan padam, motor pembalap harus dalam kondisi diam pada posisi grid start masing-masing.
"Kalau ada sedikit gerakan saat lampu merah masih menyala tidak apa-apa, asalkan ketika lampunya akan padam motor harus dalam kondisi diam," tutur Mike Webb.
"Jika motor bergerak saat lampu akan padam baik itu sedikit atau banyak, pembalap akan mendapatkan sanksi," tegasnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Buka Peluang Kembali ke MotoGP Usai Pensiun, Bisa Ikutan Balapan di Mandalika Nih?
Kalau ada pembalap yang kedapatan melakukan jump start, maka akan mendapatkan sanksi dari penyelenggara.
"Di MotoGP sanksi untuk pembalap yang lakukan jump start itu adalah harus lakukan 2 long lap penalty," tambah Webb.
Sedangkan tujuan adanya aturan jump start ini agar proses start lebih adil untuk semua pembalap dan tidak ada aksi saling colong start.
Adanya gerakan pada motor menjelang start akan menambah momentum motor untuk melaju lebih cepat.
Makanya hal itu dilarang dan diberikan sanksi bagi pembalap yang kedapatan melakukan hal itu.
Nah sekarang jadi paham ya apa yang dimaksud dengan jump start di event balap.