GridOto.com - Renault mengaku sedang menjalani diskusi untuk menyuplai mesin ke tim lain di F1.
Sejak ditinggal McLaren yang hengkang memakai mesin Mercedes, Renault memang hanya menyuplai mesin ke timnya sendiri, Alpine.
Hal itu tidak bagus buat pengembangan mesin, Renault butuh mobil lebih banyak untuk bisa saling mendukung di kejuaraan.
Tim yang melakukan diskusi dengan Renault bukan dari tim aktif F1 yang sekarang, melainkan tim di luar itu.
Direktur eksekutif Alpine, Marcin Budkowski, mengungkap bahwa ada beberapa tim yang berniat serius untuk ikut balapan F1 ke depannya.
"Beberapa dari mereka sudah mengumumkan ke publik dan sudah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Tapi beberapa lainnya tidak terlihat dari muka publik. Banyak yang minat ke F1 karena ini olahraga besar dan kuharap bisa terus seperti ini, dan mungkin bisa menguntungkan dari segi bisnis," ungkap Budkowski, seperti dilansir GridOto.com dari F1i.
Salah satu nama dimaksud diduga adalah Panthera Team Asia, yang dipimpin Tim Milne dan Benjamin Durand.
Panthera Team Asia memang sudah lama menginginkan segera masuk ke F1.
Baca Juga: Nyusul F1 Jepang 2021, Balap Ketahanan Suzuka 8 Hours Juga Resmi Dibatalkan
Baca Juga: Terungkap, Valtteri Bottas Bilang Tidak Mudah Jadi Rekan Lewis Hamilton di Tim Mercedes
Tim ini bahkan sudah melakukan persiapan yang matang, hanya saja masih terganggu karena adanya pandemi Covid-19.
Selain itu, ada Monaco F1 Racing Team yang kabarnya akan bekerja sama dengan Campos Racing agar bisa menembus F1.
Bagi tim-tim tersebut, masih ada banyak pekerjaan sebelum bisa masuk ke F1.
Sebagai informasi, tim baru F1 diwajibkan membayar 200 juta Dolar AS atau hampir Rp 2,89 triliun (kurs 1 Dolar AS senilai Rp 14.433 per 20 Agustus 2021).
"Tentu itu bukan hal mudah. FIA harus membuka tender dan kemudian baru proses dilanjutkan. Ini proyek bagus asal seseorang punya keuangan bagus untuk membangun tim baru, kemudian kami bisa membuka diskusi untuk memberikan dukungan operasional dengan mesin," jelas Budkowski.