GridOto.com - Nama Muhammad Bobby mungkin tidak dikenal banyak di kalangan otomotif.
Tapi kalau sudah menyebut Bobby Spec. Rare Item, sudah pasti banyak yang tahu.
Dibalik kesuksesan bisnis yang ditekuni sejak 6 tahum silam ini berbuah dari kegagalan di masa lalu Bobby.
"Jati diri gue militer banget, waktu lulus SMA langsung daftar Akpol (Akademi Polisi) tapi gagal," tawa pria asal Pekanbaru ini saat ditemui di bengkelnya.
Gagal masuk Akpol, di 2012 Bobby merantau ke Jakarta untuk melanjutkan studi kuliah.
Tekad untuk mencapai impiannya tidak surut, Bobby mencoba kembali mendaftarkan diri ke Akmil (Akademi Militer).
"Tahun kedua pembelajaran 2014 gue cuti kuliah, terbang ke Magelang ikut tes dan pelatihan selama satu tahun," kata pria yang sempat mengenyam studi Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan (UPH).
Baca Juga: Amiaw, Tangan Dingin Tuner Mesin Mobil di Kalangan Pembalap Indonesia
"Waktu di tahap pantukhir gue tidak lolos, sangat desperate saat itu gagal lagi dan tidak bisa daftar kembali karena sudah masuk kualifikasi usia terakhir 22 tahun saat itu," terusnya.
Menolak melanjutkan studi kuliah sampai enggan memikirkan masa depan Bobby alami.
Titik kehidupan mulai muncul kembali setelah sang kakak kandung, Dion Rangga meminta kerja sama dengan Bobby.
"Abang punya toko aksesori mobil, awalnya gue diminta bantu kerja kasar seperti menyiapkan etalase atau bersih-bersih toko," kata Bobby.
"Terpaksa banget, sampai akhirnya abang mempercayakan gue untuk bantu mengiklankan barang dagangannya," sambungnya.
Di sela kegiatan mengiklankan, Bobby tertarik untuk menjual aksesori sendiri meski kesulitan kerap datang.
Baca Juga: Hermas Efendi Prabowo, Buka Wawasan Tentang Transmisi Otomatis
Sampai titik dimana Bobby pertama kali berhasil menjual grille Toyota Harrier 2013.
"Dari situ gue semakin terpacu dan tidak gampang menyerah untuk terus coba jualan, berkaca dari kegagalan gue di Akpol dan Akmil," ujar pria yang punya hobi otomotif ini.
Pada 2015, berdirilah Bobby Spec. Rare Item yang saat itu belum dikenal banyak orang.
Puncaknya saat Bobby dan Dion mencoba proyek dress up Honda Brio lawas dengan fascia Honda Mobilio facelift.
"2016 muka Mobilio sudah baru tapi Brio belum, kami coba dress up ternyata berhasil," seru pria genap berusia 27 tahun ini.
"Dari situ mulai ramai banyak yang tanya dan request untuk minta digarap seperti itu," lanjutnya.
Baca Juga: Modifikasi Setir Honda Brio Kamu Lebih Keren, Mulai dari Rp 300 Ribuan
Hingga sekarang, kesuksesan bengkel yang berlokasi di MGK Kemayoran, Jakarta Pusat ini mampu meraup omzet hingga ratusan juta rupiah per bulannya.
Bobby juga aktif dalam memasarkan bengkelnya lewat beragam platform media sosial serta menggarap mobil-mobil influencer.
Dan sudah memiliki cabang kedua di BSD, Tangerang Selatan yang dikelola oleh Dion.
"Prinsip gue adalah saat kita selalu gagal dalam satu hal, jangan langsung putus asa dan harapan," tekan Bobby.
"Terus berjuang melihat peluang lain, lakukan sungguh-sungguh sampai bisa membawa kesuksesan bagi diri sendiri," tegas pria yang sedang melanjutkan studi kuliah Teknik Industri di Universitas Esa Unggul ini.