Pre-Ignition, Beda dengan Detonasi tapi Punya Bahaya yang Serupa

Radityo Herdianto - Selasa, 17 Agustus 2021 | 07:00 WIB

ILUSTRASI. Gejala Pre-Ignition di Ruang Bakar Mesin Mobil (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Pre-ignition, gejala yang beda dengan detonasi tapi punya potensi bahaya yang serupa.

Selain detonasi, gejala mirip-mirip seperti pre-ignition juga bisa menjadi penyebab kerusakan mesin mobil.

Lantas apa itu gejala pre-ignition yang bisa berdampak bahaya bagi mesin mobil?

"Pre-ignition terjadi akibat dari campuran bahan bakar dan udara yang terbakar duluan sebelum mencapai kompresi," jelas Ali, pemilik bengkel Anugrah Motor BMW Haji Nawi, Jakarta Selatan.

"Kalau detonasi terjadi karena ada ledakan di ruang bakar sebelum waktunya proses kompresi," tambahnya.

BBM dengan oktan 92 paling ideal

Baca Juga: Detonasi, Bahaya Laten yang Menghantui Kerusakan Komponen Mesin Mobil

Pemicu pre-ignition paling umum adalah penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai.

Khususnya mesin mobil kompresi tinggi menggunakan bahan bakar oktan rendah.

"Semakin rendah nilai oktan, bahan bakar semakin mudah terbakar," jelas Ali.

Setelah tercampur udara dan piston hendak mencapai titik mati atas, bahan bakar malah terbakar lebih cepat.

"Suhu ruang bakar dan tekanan kompresi sudah cukup untuk membakar bahan bakar sebelum api busi menyala," terang Ali.

Abdul Aziz Masindo/otoseken.id
Ilutrasi setang piston atau connecting rod bengkok

Baca Juga: Isi Bensin Mobil Malam Hari Lebih Baik Daripada Siang Hari, Apa Benar?

Dari sini posisi gerak piston dipaksa turun sebelum waktunya.

Ada gesekan yang lebih besar membuat mesin mobil cepat panas dan rentan overheat.

"Setang piston juga bisa bengkok karena menahan gerak berlawanan piston," ujar Ali.