GridOto.com - Bus-bus lintas Sumatera banyak yang menggunakan tralis besi atau tameng di kaca depan mereka.
Alasannya, di beberapa wilayah di Sumatera masih sangat marak ditemukan praktik lempar batu oleh oknum tak bertanggung jawab.
Meski selama pandemi Covid-19 ini intensitas pelemparan itu disebut berkurang, tapi kejadian tersebut belum sepenuhnya hilang.
Menurut Kurnia Lesani Adnan, Direktur PO SAN (Siliwangi Antar Nusa), ada beberapa wilayah yang menjadi titik rawan pelemparan batu di Sumatera.
Pria yang akrab disapa Sani ini mengatakan, biasanya pelemparan ini paling sering terjadi di wilayah Sumatera bagian Selatan.
"Perbatasan Sumsel-Lampung, Mesugi, Prabumulih, Martapura, Baturaja, Lahat, Ogan Komering Ulu (OKU), Rupit, sampai ke Bangko itu daerah-daerah sana masih banyak begal (lempar batu) yang motifnya kejahatan," ucap Sani kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Ia bercerita, beberapa tahun lalu busnya pernah mengalami kejadian pahit ini di wilayah Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara.
"Bus saya ditimpuk, sopir saya kena kepalanya dan langsung pingsan. Lalu busnya hilang kendali dan masuk ke semak-semak," kata Sani.