GridOto.com - Suzuki untuk pertama kalinya mencoba holeshot device baru pada FP3 MotoGP Styria 2021.
Holeshot device baru yang dimaksud adalah ride height adjusment yang mengatur tinggi rendahnya ground clearance motor dengan menggerakkan suspensi belakang.
Pada awalnya holeshot device beroperasi di bagian suspensi depan, dioperasikan untuk memaksimalkan start.
Holeshot ini dicoba pertama kali di MotoGP oleh Ducati, cukup sukses dan kemudian diikuti oleh tim lain.
Holeshot device tersebut kemudian berkembang juga untuk suspensi belakang dan seluruh tim juga sudah memakainya kecuali Suzuki.
Suzuki jadi tim terakhir yang mencoba alat ini mulai FP3 MotoGP Styria 2021.
Alat ini akan dioperasikan oleh pembalap secara berkelanjutan selama balapan.
Saat berakselerasi, bodi motor akan turun untuk memaksimalkan akselerasi serta menurunkan risiko wheelie.
Sedangkan saat mengerem menuju tikungan, alat ini akan nonaktif sehingga bodi motor akan normal kembali.
Para pembalap tampak sangat puas akhirnya Suzuki bisa memiliki alat yang cukup berhasil dicoba tim lain ini.
Steady morning for our guys here in Styria! ????????
— Team Suzuki Ecstar (@suzukimotogp) August 7, 2021
They both tried our new ride height adjuster and reported good feelings ???????? @MotoGP #SUZUKing #AllForOne @JoanMirOfficial @Rins42 #StyrianGP pic.twitter.com/IFEBbcak8O
Joan Mir sangat terbantu mengatasi masalah akselerasi di Red Bull Ring.
"Perbedaan memakai dan tidak memakai alat ini begitu besar. Dengan alat ini motornya sangat tidak mudah untuk wheelie. Aku mengurangi beban fisikku untuk menurunkan suspensi depan dan aku bisa menekan lebih lagi saat akselerasi. Ini memungkinkan kami memainkan lebih banyak elektronik. Melihat ini baru pertama kali mencoba, aku merasa Suzuki sudah melakukan pekerjaan yang sangat bagus," ungkap Mir.
Alex Rins pun juga merasakan manfaat yang cukup besar dengan alat ini.
Tidak ada perbedaan feeling terlalu besar dibandingkan saat tidak memakai alat ini, namun manfaatnya terasa sekali.
Hanya saja Rins mengaku perlu lebih banyak waktu untuk beradaptasi memainkan alat ini.
"Aku perlu terbiasa menemukan koordinasi antara akselerasi dan aktivasi dengan tuasnya. Ini sebenarnya bukan masalah karena nantinya akan semakin terbiasa dan kami bisa menyempurnakan setting alat ini," ungkap Rins.