GridOto.com - Meskipun pelek kaleng yang terbuat dari besi jamak digunakan oleh mobil-mobil baru hingga dekade 90-an, hal tersebut tidak lagi berlaku saat ini.
Para pabrikan kini lebih memilih menggunakan pelek alloy atau akrab disebut velg racing untuk mobil keluaran terbaru mereka.
Hal tersebut membuat penggunaan pelek kaleng menjadi terbatas, umumnya di varian terbawah atau kendaraan niaga.
Meskipun memiliki beberapa kelemahan dibandingkan pelek alloy, tapi bukan berarti pelek kaleng tidak memiliki keunggulannya sendiri.
Pelek alloy punya konstruksi yang lebih rigid dan keras berkat penggunaan campuran bahan, sedangkan pelek kaleng cenderung lebih lentur dan mudah penyok.
"Tapi tergantung dari kualitasnya, pelek alloy juga bisa lebih mudah retak kalau kena benturan keras," ujar Soeganda, dari toko spesialis pelek dan kaki-kaki mobil Mega Arvia kepada GridOto.com, Selasa (4/8/2021).
"Sementara pelek kaleng itu paling hanya penyok aja, gak sampai retak," imbuhnya.
Jika sama-sama rusak, Soeganda mengatakan bahwa pelek kaleng lebih mudah dan murah saat harus diperbaiki dibandingkan pelek alloy.
Baca Juga: Suzuki Jimny Murah Buktikan Jimny Malah Gagah Pakai Pelek Model Lawas
Baca Juga: Toyota Great Corolla 'Bule', Bertabur Part Langka Eropa, Pakai Pelek Kaleng
Pindah ke bobot, pelek kaleng biasanya lebih berat dibandingkan pelek alloy dengan ukuran yang sama.
"Jadi, sebetulnya agak nyedot tenaga mobil kalau pakai pelek kaleng," ujar Eric, dari toko spesialis aksesoris off-road Banteng Mas ketika dihubungi GridOto.com, Senin (3/8/2021).
"Karena berat juga, pelek kaleng sering dianggap lebih kuat ngangkut barang meskipun pelek alloy pun tidak kalah asalkan load rating atau kekuatan menahan bebannya mumpuni," imbuhnya.
Keunggulan terakhir sekaligus terbesar dari pelek kaleng dibandingkan pelek alloy adalah harga.
Soeganda mengatakan, untuk pelek kaleng dengan diameter 15 inci harganya ada di kisaran Rp 1,2 juta per pelek.
Dibandingkan dengan pelek alloy, pelek kaleng punya banderol per pelek yang lebih murah sekitar 20 persen.
"Itu dibandingkan dengan pelek non orisinal atau KW ya, kalau perbandingan dengan yang orisinal sih bisa 100 hingga 200 persen lebih mahal," ujar Soeganda lagi.
Hal tersebut diamini Eric, yang menambahkan bahwa pelek kaleng juga memiliki alur tersendiri ketimbang pelek alloy bagi para penggemar off-road .
"Harga pelek besi yang murah itu menarik apalagi kalau kebentur budget, mobil off-road kalau pakai pelek besi entah kenapa tampilannya juga jadi lebih bengis," tutup Eric sambil tertawa.