Pakai Baterai 'Made in Karawang,' Harga Mobil Lisitrik Hyundai di Indonesia Bisa Jadi Lebih Murah?

Muhammad Rizqi Pradana - Rabu, 4 Agustus 2021 | 15:20 WIB

Hyundai IONIQ Electric bisa berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 9,3 detik (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Hyundai Motor Group akan membangun pabrik sel baterai di Indonesia yang diperkirakan rampung pada 2024 mendatang.

Nantinya, fasilitas hasil kerjasama dengan LG Energy Solutions ini diharapkan menghasilkan sel baterai lithium-ion, untuk mensuplai lebih dari 150.000 unit mobil listrik Hyundai dan KIA.

"Ini adalah sebuah gebrakan besar dalam memulai era elektrifikasi di Indonesia," ujar Astrid A. Wijaya selaku GM Marketing Department Hyundai Motors Indonesia (HMID) kepada GridOto.com, Senin (2/8/2021).

Meskipun tidak menjawab secara gamblang, Astrid tidak memungkiri bahwa mobil listrik Hyundai yang dipasarkan di Indonesia bisa memakai baterai dari pabrik yang akan dibangun di Karawang, Jawa Barat tersebut.

Makanya tidak heran apabila muncul pertanyaan, apakah dengan menggunakan baterai 'Made in Karawang' harga mobil listrik Hyundai bisa jadi lebih murah?

Mengingat kedua mobil listrik yang dijual Hyundai di Indonesia saat ini yaitu IONIQ Electric dan Kona Electric sama-sama dibanderol di kisaran Rp 600 jutaan OTR DKI Jakarta.

Apalagi pabrik mobil Hyundai yang akan rampung akhir tahun ini, dan gosipnya juga sudah dipersiapkan untuk memproduksi mobil listrik.

Hal itu juga bisa menekan harga jualnya di Tanah Air jadi lebih jauh lagi.

Baca Juga: Bikin Pabrik Sel Baterai di Indonesia, Tanda Semua Mobil Listrik Hyundai Akan Pakai Baterai 'Made in Karawang'?

Baca Juga: Kucurkan Investasi Rp 15,8 Triliun, Hyundai dan LG Siap Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang

Sayangnya Astrid tidak menjawab secara spesifik, namun ia memastikan bahwa mereka sangat terbuka dengan kemungkinan tersebut.

Terutama mengingat hal tersebut bisa turut mempercepat proses elektrifikasi di Indonesia kedepannya.

"Hyundai Motor Group pastinya sangat terbuka dengan berbagai kemungkinan untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan akan kendaraan listrik di masa mendatang," jawab Astrid.

Hanya saja, mereka masih harus menunggu arahan lebih lanjut dari prinsipalnya yakni Hyundai Motor Group.

Hyundai saat ini masih fokus dengan pembangunan pabrik baterai yang rencananya dimulai pada akhir 2021 ini.

"Hyundai pastinya secara menyeluruh akan menjajaki dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang memberikan pilihan terbaik bagi semua pemangku kepentingan," tutup Astrid.