Jadi Korban Kecelakaan Beruntun di F1 Hongaria 2021, Ferrari Ingin Penabrak Bayar Ganti Rugi Kerusakan Mobil

Rezki Alif P - Selasa, 3 Agustus 2021 | 19:40 WIB

Crash lap pertama F1 Hongaria 2021 (Rezki Alif P - )

GridOto.com - Insiden kecelakaan beruntun yang terjadi saat lap pertama balapan F1 Hongaria 2021 masih menyisakan kontroversi panjang.

Beberapa pembalap harus keluar balapan dengan kerusakan cukup parah, karena kesalahan pembalap lain.

Tim yang mobilnya mengalami kerusakan parah dihadapkan dengan beberapa masalah, mulai dari perbaikan hingga pergantian part.

Selain terancam bisa kena penalti karena pergantian part, tim juga mengeluarkan dana perbaikan yang besar.

Padahal tahun ini ada regulasi pembatasan anggaran, sehingga crash akan membuat sisa anggaran tim semakin tipis.

Red Bull jadi yang paling pusing karena Sergio Perez dipastikan harus ganti mesin, sementara Max Verstappen juga mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian bodi.

Padahal Red Bull sudah mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit, setelah Max Verstappen ditabrak Lewis Hamilton di F1 Inggris 2021.

Ferrari juga pusing, karena Charles Leclerc jadi salah satu korban crash tikungan pertama lap pertama F1 Hongaria 2021.

Baca Juga: Bertarung Ketat di F1 Hongaria 2021, Fernando Alonso Sebut Lewis Hamilton Kebanyakan Komplain

Baca Juga: Raih Poin di F1 Hongaria 2021, George Russell Malah Nangis Emosional

Tepat setelah Valtteri Bottas menabrak beberapa pembalap di depan, Charles Leclerc yang berada di belakang Bottas juga harus jadi korban karena Lance Stroll menabraknya.

Hal itu membuat bos Ferrari, Mattia Binotto, murka dan lontarkan kritikannya.

Binotto menilai aturan pembatasan anggaran bukan solusi terbaik.

Alasannya, tim malah banyak mengeluarkan uang untuk perbaikan mobil karena kesalahan tim lain.

"Kupikir perlu diskusi di masa depan dengan bos tim, FIA, dan F1. Anda tak bersalah, tapi malah kehilangan anggaran yang konsekuensinya besar sekarang," ungkap Binotto dilansir GridOto.com dari F1i.com.

"Apakah perlu ada diskon atau dispensasi? Kurasa bukan itu solusinya. Ini sulit untuk dipermasalahkan," lanjutnya.

Menurut pria asal Italia ini, pembalap yang bersalah dalam sebuah crash seharusnya yang menanggung konsekuensi.

"Tapi kupikir apa yang mungkin kami pertimbangkan adalah jika seorang pembalap bersalah, timnya harus membayar kerugian tim lain karena kerusakan dan perbaikan. Itu akan membuat pembalap lebih bertanggung jawab," tegas Binotto.