GridOto.com - Tidak terasa, motor trail dan supermoto dari PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yaitu KLX 150 dan D-Tracker 150 kini sudah berumur lebih dari satu dekade.
Pertama kali diluncurkan masing-masing pada 2009 dan 2010, kedua motor tersebut terutama seri KLX kini menjadi salah satu volume maker untuk KMI.
“KLX itu dulu diluncurkan karena kami lihat segmen pasar itu (off-road 150 cc) masih kosong,” buka Sucipto Wijono, Line Head Sales Promotion KMI kepada GridOto.com, Kamis (29/7/2021).
“Sekarang seri KLX jadi salah satu volume maker kami, seri Ninja masih jadi yang pertama, di belakangnya ada KLX, baru seri retro (seri W175),” imbuh pria yang akrab disapa Cipto itu.
Sepanjang sejarahnya, tercatat KMI sudah meluncurkan delapan model KLX 150 dan D-Tracker 150 hingga 2021 ini. Simak lengkapnya berikut ini.
KLX 150S (2009-2015)
Pada Mei 2009, Kawasaki KLX 150S resmi diperkenalkan oleh KMI setelah melihat kekosongan segmen motor off-road 150 cc di pasar Indonesia.
Memakai basis KLX 140, KMI mempersenjatai motor trail baru mereka dengan mesin 144 cc berpendingin udara, tenaga maksimumnya 11,5 dk pada 8.000 rpm dan torsi maksimum 12 Nm pada 6.500 rpm.
KLX 150S memiliki ban yang lebih kecil untuk kategori motor trail, yaitu 19 inci di depan dan 16 inci di belakang dibandingkan biasanya yaitu 21 inci di depan dan 18 inci.
Masing-masing terpasang di suspensi teleskopik di depan dan monoshock dengan sistem unitrack di belakang
KLX 150S bisa dibilang cukup sederhana, mengingat sistem pemasok bahan bakarnya masih menggunakan karburator serta panel instrumen yang tidak memiliki tachometer maupun indikator bensin.
Baca Juga: Motor Trail Kawasaki KLX Jadi Tumpuan Penjualan, KMI Bingung Motornya Jarang Kelihatan di Jalan
D-Tracker 150 (2010-2015)
Setahun berikutnya, KMI meluncurkan versi supermoto dari KLX 150 dengan nama Kawasaki D-Tracker 150.
Dibandingkan KLX 150, perubahan yang disematkan pada D-Tracker 150 berfokus untuk mengakomodir ban jalan berukuran 14 inci di depan dan belakang.
Seperti perubahan gear set yang lebih berat yaitu menjadi 41/14 dari sebelumnya 44/14, membuatnya punya napas lebih panjang dan lebih sip dibejek di putaran menengah ke atas.
Serta pemberian suspensi model upside-down atau USD dengan diameter 35 milimeter di bagian depan.
Sementara bagian rangka dan mesin masih sama dengan saudara yang menjadi basis pengembangannya yaitu KLX 150.
KLX 150L (2013-2015)
Pada Desember 2013, KMI akhirnya meluncurkan varian KLX 150 dengan ukuran ban 21 inci di depan dan 18 inci di belakang yang diberi nama Kawasaki KLX 150L.
Cipto mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mengikuti permintaan konsumen yang menginginkan KLX 150 dengan ban dengan diameter yang lebih besar.
“Sekalian biar yang hobi trabasan gampang cari ban,” sebut Cipto sambil tertawa.
Penggunaan ban yang besar otomatis membuat ground clearance Kawasaki KLX 150L lebih tinggi dan menjadikan kinerja off-road motor tersebut lebih baik.
Selain penggunaan ban dengan diameter besar, perubahan mencolok lainnya ada di bagian knalpot yang menggunakan desain baru.
Bukan sekadar estetika, knalpot baru di Kawasaki KLX 150L punya fungsi tersendiri.
Yaitu memastikan Kawasaki KLX 150L lulus standar emisi Euro 3 yang mulai berlaku Agustus 2013 untuk motor baru yang dijual di Indonesia.
New KLX 150, New KLX 150L, KLX 150 BF & SE (2015-Sekarang)
Setelah 6 tahun, KMI akhirnya menelurkan generasi terbaru dari keluarga KLX 150 mulai 2015 dan terbagi menjadi empat varian.
Yaitu New KLX 150 yang berperan sebagai varian standar, New KLX 150L yang menggantikan peran KLX 150L lama, serta dua varian baru yaitu KLX 150 BF dan KLX 150 BF SE.
Keempat motor itu diberi rangka baru, bodi, dan lampu utama dengan desain baru yang lebih modern, panel instrumen yang sudah memiliki indikator bensin.
Juga knalpot dan mesin 144 cc satu silinder berpendingin udara yang kini sama-sama sudah lulus Euro 3, dengan performa yang tidak jauh beda yaitu power maksimal 8,6 kW (setara 11,8 dk) pada 8.000 RPM dan torsi 11,3 Nm pada 6.500 RPM.
Yang menjadi beberapa pembeda di antara keempatnya adalah ukuran diameter ban, suspensi depan, dan aksesori tambahan yang disematkan oleh Kawasaki.
New KLX 150 memiliki ban berukuran 19 inci di depan dan 16 inci di belakang, sementara New KLX 150L, KLX 150 BF, dan KLX 150 BF sudah menggunakan ban 21 inci dan 18 inci.
Untuk urusan suspensi, baik New KLX 150 maupun New KLX 150L masih menggunakan suspensi depan teleskopik, sementara KLX 150 BF dan KLX 150 BF SE sudah menganut USD.
Khusus untuk Kawasaki KLX BF SE, KMI menyematkan aksesori tambahan berupa hand guard,engine guard, frame guard, serta pelek berwarna hitam.
New D-Tracker 150 & SE (2015-Sekarang)
KMI juga meluncurkan generasi terbaru dari KLX 150 versi supermoto mereka yaitu Kawasaki D-Tracker 150 di tahun yang sama.
Terbagi menjadi dua varian yaitu Kawasaki D-Tracker 150 dan D-Tracker 150 SE, keduanya kini sudah menganut ban berukuran 17 inci.
“Sekarang lebih gagah, dulu konsumen juga sempat ngeluh susah cari ban saat masih pakai pelek ring 14 inci,” ucap Cipto.
Perubahan ban juga diikuti penyesuaian lainnya, seperti gear set yang turun menjadi 45/14 dibandingkan 52/14 milik KLX 150 baru.
Suspensi depan, di mana baik Kawasaki D-Tracker 150 dan D-Tracker 150 SE sudah menganut USD yang sama dengan KLX 150 BF.
Juga sistem pengereman, di mana Kawasaki D-Tracker 150 dan D-Tracker 150 SE dibekali cakram depan dan belakang yang lebih besar masing-masing 300 mm semi-floating dan 220 mm.
Tapi selain itu, Kawasaki D-Tracker 150 dan D-Tracker 150 SE punya spesifikasi yang kurang lebih sama dengan KLX 150 baru.