GridOto.com - Kimi Raikkonen punya cerita unik, ketika hampir membuat timnya bangkrut gara-gara tampil terlalu bagus pada balapan.
Kisah itu terjadi momen kembalinya Kimi Raikkonen ke F1 setelah sempat ikut Kejuaraan Reli Dunia (WRC) dan NASCAR.
Kala itu Kimi Raikkonen membela tim Lotus tahun 2012 dan 2013.
Sebenarnya target buat Raikkonen tak muluk-muluk, apalagi The Iceman baru saja kembali setelah beberapa tahun tidak balapan F1.
Tapi siapa sangka, performa Raikkonen sangat mengejutkan bahkan terlalu bagus.
Raikkonen bisa mencetak 390 poin dalam 2 musim bersama Lotus, termasuk 2 kemenangan dan 13 podium.
Raikkonen bahkan masuk posisi 3 pada klasemen akhir F1 2012 dan posisi 5 pada klasemen akhir F1 2015.
Lotus sendiri senang performa Raikkonen bagus, tapi di sisi lain agak menyesal juga.
Baca Juga: Red Bull Tempuh Jalur Hukum Soal Insiden F1 Inggris 2021, Max Verstappen Malah Ogah Ikut-ikutan
Jadi pada awalnya Lotus menjanjikan bonus cukup besar dan tak menyangka Raikkonen bisa sebagus itu.
Hal itu diceritakan oleh jurnalis Finlandia, Heikki Kulta, yang punya kedekatan dengan Raikkonen, yang telah mewawancarai sang pembalap 20 tahun ini.
"Aku pertama kali dengar Raikkonen comeback F1 pada GP Jerman 2011. Saat itu diskusinya dengan Williams, tapi lalu malah jadinya dengan Lotus dan aku langsung melaporkan berita kontraknya," ungkap Kulta dilansir GridOto.com dari Planet F1.
Kulta juga termasuk orang yang kaget dengan performa juara dunia F1 2007 ini.
"Mengagumkan melihat bagaimana cepatnya dia beradaptasi saat itu. Di balapan keempat Bahrain 2012, dia finis kedua, lalu menang di Abu Dhabi 4 November, hal itu selalu kuingat. Raikkonen mencetak 390 poin selama 2 tahun. Bos tim Gerard Lopez tidak mengira hasilnya dan dia membayar 50 ribu Euro tiap poin yang membuat tim menuju kebangkrutan," ungkap sang jurnalis.
Raikkonen kabarnya akan mendapat bonus senilai 19,5 juta Euro atau senilai Rp 334 miliar gara-gara bonus poin itu (kurs 1 Euro senilai Rp 17.134 per 28 Juli 2021).
Tahun berikutnya, Raikkonen memilih pindah ke Ferrari setelah tim Lotus dikabarkan tak bisa membayarkan gaji sekaligus bonus ke Raikkonen.
Sepeninggal Raikkonen, tim Lotus terjun bebas dengan duet Pastor Maldonado dan Romain Grosjean yang hanya mencetak 10 poin.