GridOto.com - Diberlakukannya PPKM mau tak mau menggerus pendapatan PT Jasa Marga selaku pengelola sejumlah jalan tol di Indonesia.
Pasalnya, selama PPKM mayoritas jalan tol disekat dan membuatnya minim pengguna.
Melansir Kontan.co.id, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru mengatakan, meski pendapatan perusahaan menurun, namun pihaknya tetap berkomitmen untuk melakukan pembangunan jalan tol.
Dia menjelaskan, Jasa Marga telah melakukan reprioritisasi proyek, penataan portofolio bisnis, serta meningkatkan kapabilitas analisis data dan implementasi teknologi terintegrasi di industri jalan tol.
“Seiring dengan penerapan kebijakan PPKM tentu berdampak pada pendapatan tol Jasa Marga secara keseluruhan," kata dia saat dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (25/7).
"Namun sampai saat ini, kami masih fokus pada implementasi kegiatan di lapangan mengingat dinamisnya kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pelaksanaan pembatasan di berbagai titik di jalan tol Jasa Marga,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, penyelesaian pembangunan jalan tol tetap dirampungkan sesuai jadwal meski saat ini sedang PPKM.
Untuk memperlancar penyelesaiannya, JSMR telah menyiapkan capex sebesar Rp 7,75 triliun di tahun ini.
Baca Juga: Viral Orang Rebahan di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Ini Kata Jasa Marga
Baca Juga: Semua Pengemudi Harus Tahu, Jalan Tol Punya Batas Kecepatan Maksimal Cuma 100 Km/jam
Sampai dengan akhir Juni 2021 capex yang sudah terserap sudah sekitar Rp 2 triliun.
“Capex ini digunakan untuk penyelesaian ruas jalan tol baru yang telah kami operasikan pada semester 1 tahun 2021,” kata dia.
Dia juga menyampaikan beberapa progres proyek-proyek jalan tol yang telah digarap
Misalnya, ruas jalan tol Cinere-Pamulang dia bilang saat ini masih dalam proses pembangunan dengan progres pembebasan lahan sebesar 99,63 persen.
Sedangkan dan progres konstruksinya sudah mencapai 84,60 persen.
“Jalan tol ini rencana akan dioperasikan setelah terkoneksinya ruas Cinere-Pamulang dengan Seksi 3 Ruas Krukut sampai dengan Limo Tol Cinere-Jagorawi (ruas jalan tol milik PT TLKJ) yang saat ini juga sedang dalam proses konstruksi,” ungkapnya.
Selain itu, ruas lainnya yang akan dioperasikan tahun ini adalah ruas Balikpapan-Samarinda seksi 1 dan 5 yang direncanakan akan dioperasikan pada bulan Agustus 2021.
Dwimawan bilang, uji laik fungsi telah dilaksanakan pada Seksi 5 di bulan Juni 2021 dan saat ini sedang dalam proses perbaikan penyempurnaan.
Baca Juga: Awas Macet, Ada Dua Perbaikan Jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi , Ini Titiknya
Sementara untuk seksi 1 sedang dalam proses konstruksi dengan progres 97,53 persen dan ditargetkan akan selesai akhir Juli ini.
Selanjutnya, untuk Ruas Manado-Bitung Seksi 2 (Airmadidi-Bitung), saat ini Seksi 2A (Airmadidi-Danowudu) telah dioperasikan pada Bulan September 2020.
Progres pembebasan lahan seksi 2B sampai 99,21 persen dan progres konstruksi adalah 90,92 persen.
“Ruas ini direncanakan akan selesai konstruksi pada bulan September 2021 dan ditargetkan dapat beroperasi pada bulan Oktober,” katanya.
Di samping itu, Jasa Marga juga telah mempersiapkan strategi-strategi untuk menjaga kinerja perusahaan terutama mensinergikan 3 lini bisnis perusahaan di tengah PPKM.
Seperti konsesi jalan tol, lini bisnis pengoperasian jalan tol, serta lini bisnis prospektif untuk meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh rantai nilai Perusahaan.
Pada lini bisnis konsesi jalan tol, Jasa Marga akan mengoptimalkan aset yang dimiliki dan memperbaiki seluruh ruas jalan tolnya.
Sedangkan pada segi bisnis pengoperasian, Jasa Marga akan melakukan inovasi di bidang teknologi untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan operasional.
Adapun pada lini bisnis prospektif, mereka berupaya memperkuat bisnis pengelolaan rest area serta sewa iklan dan utilitas melalui perbaikan proses bisnis secara berkesinambungan.
Baca Juga: Semua Harus Tahu, Kenapa Ada Jalan Tol yang Terbuat Dari Aspal dan Beton?