GridOto.com - Selain memiliki panel surya di atap dan pintu bagasi, teknologi mobil listrik tenaga surya Lightyear One juga memiliki bodi yang aerodinamis.
Sekilas, Lightyear One memiliki desain eksterior berbentuk teardrop yang tumpul di depan dan melandai di bagian belakang.
Desain teardrop ini memiliki satu tujuan utama yakni mengurangi hambatan angin yang melalui mobil listrik tersebut.
Dengan mengurangi hambatan udara, Lightyear One mampu meminimalisir penggunaan energi listrik ketika berjalan dan membuatnya lebih efisien.
Selain desain bodi teardrop, Lightyear One juga memiliki fitur-fitur eksterior yang mengedepankan kemulusan arus angin.
Baca Juga: Tesla Supercharger Bisa Ngecas Mobil Listrik Selain Tesla Tahun Ini
Beberapa di antaranya adalah pintu yang diaktifkan dengan tombol yang rata dengan panel pintu, kamera sebagai spion, dan penutup wheel well belakang.
Bodi dan fitur aerodinamis Lightyear One telah diuji di terowongan angin. Hasilnya, Lightyear One diklaim memiliki drag coefficient di bawah 0,20 Cd.
Angka klaim drag coefficient tersebut membuat Lightyear One lebih aerodinamis dari mayoritas mobil listrik yang ada di pasaran hari ini.
Kalau disetarakan dengan mobil listrik sedan terkini, Lightyear One menandingi drag coefficient Tesla Model S Plaid dan Lucid Air.
Tesla Model S Plaid diklaim memiliki bodi "paling aerodinamis di dunia" dengan drag coefficient 0,208 Cd.
Sementara Lucid mengklaim bodi Lucid Air memiliki drag coefficient sebesar 0,21 Cd.
Lalu secara historis, Lightyear One bisa setara pula dengan dua mobil yang memiliki drag coefficient di bawah 0,2 Cd. Pertama adalah Volkswagen XL1 yang memiliki drag coefficient 0,19 Cd.
Terakhir ada mobil listrik General Motors EV1 yang juga memiliki bodi dengan drag coefficient 0,19 Cd.