GridOto.com - Paruh pertama MotoGP 2021 benar-benar jadi momen naik turun Maverick Vinales.
Sempat menang MotoGP Qatar 2021, performa Maverick Vinales turun cukup drastis hingga finis urutan terakhir di MotoGP Jerman 2021.
Hal itu membuatnya memutuskan kontrak Yamaha beberapa hari setelahnya, diumumkan setelah berhasil meraih pole dan finis kedua di Belanda.
"Maverick menang balapan pertama secara fantastis," ungkap Massimo Meregalli, manajer tim Monster Energy Yamaha, seperti dilansir GridOto.com dari MotoGP.com.
"Tapi ketika ke Eropa, dia punya masalah dengan motornya. Masalah menikung jadi kelemahannya, terutama di Portimao, Jerez, dan Le Mans. Kami tak punya kesempatan memberikan paket bagus buat Maverick yang membuatnya mudah untuk menekan," jelas Maio.
Beberapa balapan sebelumnya, sebenarnya Maverick Vinales sempat melakukan pergantian crew chief untuk memperbaiki performanya.
Vinales dan Yamaha mengganti Esteban Garcia dengan Silvano Galbusera yang dulu pernah membantu Valentino Rossi di garasi tim pabrikan Yamaha.
"Kami mencoba sesuatu yang benar-benar berbeda," lanjut pria asal Italia ini.
Baca Juga: Penggemar Balap Harus Tahu, Ini Arti Bendera Isyarat di F1 dan MotoGP, Gak Cuma Bendera Kotak-kotak
"Di Barcelona kami mencoba menolongnya untuk mengontrol lebih dengan baik dan sebenarnya cukup berhasil. Kami bisa memperbaiki kendalinya, meskipun sedikit mengorbankan grip ban belakang," jelasnya.
Meregalli sebenarnya berharap Vinales bisa membaik setelah ganti kepala mekanik.
Sayangnya dalam waktu yang singkat, Vinales malah memilih pisah dengan Yamaha padahal sudah bisa meraih pole dan podium di Belanda.
"Kami balapan di 2 seri dengan kolaborasi baru ini. Kami hanya butuh waktu sedikit lagi untuk bisa kembali ke puncak, kami sebenarnya tak terlalu jauh dari itu," jelasnya.