GridOto.com - Jika modul rem ABS (Antilock Braking System) di motor kalian rusak, jangan asal lepas saja karena ada efek yang akan muncul.
Modul ABS di motor yang rusak memang bisa menggangu saat dipakai pemiliknya.
"Kerusakan modul ABS ini biasa ditandai dengan check engine hingga error di area panel instrumen atau spidometer," ungkap Dustin, owner Garage +62 yang bengkelnya di daerah Srengseng, Jakarta Barat.
"Errornya itu bukan spidometernya mati ya, tapi menunjukkan kecepatan yang salah," terangya.
Baca Juga: Enggak Susah, Begini Cara Mengetahui Tahun Produksi Ban Motor
Jadi seandainya motor baru jalan 20 km/jam di spidometer bisa saja menunjukkan angka 100 km/jam.
Masalahnya untuk mengganti modul ABS yang rusak ini pemilik motor harus siapkan dana besar, harganya Rp 5,95 juta.
Jika tidak memiliki dana, mungkin ada yang berpikir untuk melepas saja modul ABS-nya dan motor bisa digunakan kembali.
Namun, nyatanya tidak semudah itu juga Sob.
Baca Juga: Bukan Diamplas, Begini Cara Gampang Merontokan Cat di Bodi Motor
"Cara harus beserta ganti ECU jadi yang non-ABS, lalu beli slang rem non-ABS serta diubah jalur kabel kelistrikannya," tambah Dustin.
"Konsumen banyak yang bertanya kenapa harus ganti ECU? Jawabannya karena ada pemprograman yang berbeda antara motor ABS dan Non-ABS," lanjutnya.
"Misal dipaksa pakai ECU ABS motor awalnya bakal tetap hidup normal, tapi ya itu check engine bakal menyala terus-menerus karena ECU membaca ada yang salah di area modul tersebut," wantinya.
"Nah di Yamaha NMAX ini kalau check engine nyala terus-menerus sering bikin motor jadi mati mendadak, bahkan kadang susah untuk dinyalakan lagi," tegasnya.
"Makanya kenapa kalau motor yang rusak modulnya dan mau diubah jadi non-ABS diwajibkan untuk ganti ECU. Mau yang standar Yamaha atau ECU racing terserah mereka yang penting ECU-nya itu harus untuk NMAX non-ABS," tutupnya.