GridOto.com - Sebelum putus kontrak dengan Yamaha tahun ini, Maverick Vinales pernah melakukan mogok balapan saat balapan di Moto3 beberapa tahun lalu.
Kejadian itu terjadi pada tahun 2012, pada tahun kedua keikutsertaannya di ajang balap Grand Prix.
Saat debut di tahun 2011, Maverick Vinales muda memang langsung menjadi pusat perhatian karena langsung bisa kompetitif dengan bakatnya yang luar biasa di atas motor Aprilia.
Vinales langsung jadi rookie terbaik dengan menempati posisi 3 di klasemen akhir kelas 125 cc, meraih 4 kemenangan dan beberapa kali podium.
Baca Juga: Bikin Kejutan! Federal Oil Resmi Naik Kelas MotoGP Tahun Depan, Jadi Sponsor Gresini Racing Ducati
Tahun keduanya di Moto3 2012 dengan motor FTR, Vinales langsung jadi favorit juara karena mencatatkan 5 kemenangan dalam 9 balapan awal.
Sayangnya performanya menurun di 8 balapan tersisa dengan hanya sekali naik podium.
Hasil itu membuatnya gagal meraih gelar Moto3 yang sebenarnya sudah sempat sangat dekat dalam genggamannya.
Yang unik bukan soal Vinales kehilangan kesempatan gelarnya, tapi bagaimana Vinales menjalani balapan-balapan terakhir musim itu.
Di GP Malaysia, seri ke-15 dari 17 seri yang dilombakan, Vinales melakukan aksi kekanak-kanakan dengan mogok balapan.
Baca Juga: Bawa-bawa Nama Marc Marquez, Giacomo Agostini Komentari Valentino Rossi yang Tak Kunjung Pensiun
Vinales bikin geger dengan mengumumkan bahwa ia tidak ikut serta dalam 3 seri terakhir Moto3 2012, dan memutuskan keluar dari tim Blusens Avintia.
Saat itu Vinales sedang berada di posisi kedua klasemen Moto3 2012 di belakang Sandro Cortese, dan sebenarnya masih ada peluang untuk memperebutkan titel.
Namun Mack mengaku kecewa dengan tim Blusens Avintia yang tidak menyediakan motor lebih baik untuknya demi gelar.
"Kami takkan ambil bagian balapan karena tim tidak memenuhi kesepakatannya. Kau bisa menandatangani kontrak sesukamu, tapi ketika sesuatu menjadi buruk dan lebih buruk, kau harus mencari solusi," kata Vinales kala itu, seperti dilansir GridOto.com dari MotoGP.com.
"Sejak paruh kedua, mereka tidak memenuhi yang mereka bisa, padahal aku selalu memberikan yang terbaik jadi aku ingin pergi dari tim pada 3 balapan terakhir dan punya keputusan yang jelas, tapi mereka tak sepakat jadi aku memilih pulang ke rumah," jelasnya.
Baca Juga: Johann Zarco Enggak Mau Disebut Pembalap Terbaik Ducati di MotoGP 2021, Apa Sih Maunya
Vinales juga kesal karena tidak diberi tahu tim jika ada tawaran dari tim lain yang lebih baik, dalam hal ini dari Red Bull KTM Ajo.
Selain itu, tim Blusens Avintia juga tidak berniat mempromosikannya ke Moto2 dan ingin mempertahankan Vinales di kelas Moto3 lebih lama.
Setelah mendapat bujuk rayu dan waktu untuk menenangkan diri, Vinales akhirnya mau kembali melanjutkan 2 balapan terakhir di Australia dan Valencia meski kans juara sudah hampir sirna.
Meski kembali, hubungan Vinales dengan tim Blusens Avintia serta Ricard Jove selaku manajer sudah terlanjur hancur.
Vinales akhirnya tetap pindah dan membela tim Calvo pada tahun 2013 dan memenangkan gelar Moto3 2013 meski sempat ada masalah internal tim juga.