GridOto.com - Biasanya bus yang sering mondar-mandir di jalanan Indonesia atau negara lain menggunakan mesin diesel.
Tapi tahu enggak kalau dulu ternyata Mazda pernah punya ide nyeleneh buat bikin bus, tapi pakai mesin wankel alias rotary lo.
Hasilnya yakni Mazda Parkway Rotary 26, bus yang dipasarkan di Jepang pada 1974 silam.
Melansir dari Mazda.com, pengembangan bus Mazda bermesin wankel ini dimulai sejak munculnya Parkway 26 pada 1972.
Baca Juga: Sejarah Perjalanan Mazda BT-50 Generasi Pertama di Indonesia
Angka '26' pada Parkway 26 sebetulnya merujuk pada kapasitas maksimal penumpang yang diangkut dalam sekali jalan.
Pada saat itu, Mazda menyematkan mesin 4-silinder segaris 2.000 cc bertenaga 91 dk pada Mazda Parkway 26.
Lalu ada pilihan lainnya, yakni mesin diesel berkapasita 2.500 cc bertenaga 71 dk dan 2.700 cc dengan power 80 dk.
Kemudian pada 1974, tim riset dan pengembangan Mazda memikirkan ide yang nyeleneh, yakni menyematkan mesin rotary pada Parkway 26.
Baca Juga: Mengintip Cara Kerja Mesin Rotari Seperti Pada Mazda RX-7, Ini yang Bikin Suaranya Brap-brap-brap?
Berbekal ide tersebut, lahirlah Mazda Parkway Rotary 26 yang dibekali dengan mesin wankel berkode 13B.
Saat dipasangkan ke Mazda Parkway Rotary 26, mesin 13B ini dipadukan dengan empat karburator buatan Hitachi dan di-setting agar bisa menghasilkan tenaga 135 dk serta torsi 178 Nm.
Dengan mesin tersebut, Parkway Rotary 26 bisa dipacu hingga kecepatan maksimal 112 Km/jam lo.
Kalau di zaman sekarang, performanya mungkin bisa dibilang lemot, apalagi Mazda Parkway Rotary 26 merupakan bus dengan dimensi yang cukup besar.
Tetapi pada 1974, performa bus bermesin rotary buatan Mazda ini bisa dikatakan cukup impresif.
Apalagi bagian interior Parkway Rotary 26 didesain agar terlihat mewah, jadi penumpang pun enggak bakal terlalu memikirkan masalah performanya.
Penggunaan mesin wankel pada Mazda Parkway Rotary 26 ternyata ada kelebihannya lo.
Seperti ruang kabin yang jadi semakin luas karena penggunaan mesin yang berukuran lebih kecil.
Baca Juga: Mobil Bekas Mazda Biante Wilayah Jabodetabek, Dijual Mulai Rp 130 Jutaan Loh
Berikutnya karakter mesin rotary yang halus dan minim suara membuat area kabin terbilang sunyi.
Jadinya, para penumpang bisa menikmati perjalanan tanpa harus mendengarkan suara mesin yang berisik.
Sayangnya, di balik kelebihan tentu ada kekurangan dari penggunaan mesin wankel pada Mazda Parkway Rotary 26.
Lebih parahnya, kekurangannya tergolong fatal, mengingat Parkway Rotary 26 menggunakan mesin wankel.
Baca Juga: Mazda Akan Rilis 13 Mobil Listrik Baru Hingga 2025, MX-5 Alias Miata Masuk Dalam Daftar Lo!
Pertama torsi mesin rotary 13B tergolong kurang nendang untuk dipasangkan ke bus berukuran besar dengan bobot 3.175 Kg.
Kedua, mesin rotary dikenal dengan boros bahan bakar, lalu ditambah bobot bus yang super berat, sehingga membuat mesin bekerja ekstra keras.
Akhirnya, konsumsi bahan bakar pada Parkway Rotary 26 pun jadi super boros.
Kekurangan fatal inilah yang membuat Mazda Parkway Rotary 26 kurang diminati di pasar Jepang.
Buktinya, hanya ada 44 unit saja yang terjual hingga akhir masa produksinya pada 1977.