GridOto.com Benarkah sering dipakai membawa beban berat bikin v-belt di motor matic rawan putus?
Sering ditemukan motor matic digunakan untuk berboncengan atau membawa beban yang kelewat berat.
Seperti digunakan untuk ojek online maupun sebagai motor kurir.
Lalu benarkah sering bawa beban berat bikin v-belt rawan putus?
Baca Juga: Rincian Harga Komponen Fast Moving Honda PCX 160, Masih Terjangkau?
"Kalau motor matic bawa beban berat memang bisa bikin v-belt umurnya jadi lebih pendek," buka Indrawan kepala mekanik Suzuki Sejahtera Motor Gemilang (SMG) di bilangan Sunter, Jakarta Utara.
"Misal kalau di motor Suzuki itu v-belt bisa sampai 20 ribu km masa pakai normalnya. Tapi karena sering bawa beban berat bisa cuma 10-15 ribu km saja," yakinnya.
"Soalnya di motor matic itu maksimal beban yang bisa diangkut pun tidak terlalu besar, yakni sekitar 150 kg saja, tapi kalau motor-motor kurir bisa jauh lebih berat bawaannya," terangnya lagi.
Efeknya tentu kerja dari komponen CVT terutama v-belt juga jadi lebih berat dan jadi mudah getas atau retak-retak.
Baca Juga: Tips Beli Motor Bekas Yamaha R25, Awas Takaran Oli Mesin Jangan Kelebihan
Kondisi ini juga bisa diperparah kalau pemiliknya tidak pernah servis.
"CVT dibiarkan kotor dan semacamnya dan bisa bikin v-belt jadi rawan putus," wanti Indrawan.
"Makanya untuk komponen CVT biasanya kita selalu cek di kelipatan 10.000 Km atau setahun sekali, tidak harus langsung ganti tapi kalau kondisinya sudah jelek pasti kami sarankan ganti v-belt baru," tutupnya.
Nah, jadi sering membawa beban melebihi anjuran di motor matic memang berpengaruh juga ke usia pakai v-beltnya Sob.