GridOto.com - Tim AlphaTauri berambisi membuat Yuki Tsunoda menjadi sedikit 'lebih lambat' daripada sekarang ini.
Musim ini performa Yuki Tsunoda bisa dibilang cukup naik turun, kadang memuaskan kadang memuakkan.
Pembalap muda asal Jepang ini sempat debut di Bahrain dengan cukup bagus, lalu mengalami kesulitan dengan crash di Imola dan Monako, kemudian bisa finis ketujuh di Baku.
Posisi ke-7 yang diraihnya di Baku bisa dibilang pantas didapatkannya setelah menunjukkan fokus tinggi dan konsistensi yang lebih.
Red Bull dan AlphaTauri tampak mulai memahami apa yang menjadi permasalahan pembalap muda yang emosinya masih berapi-api ini.
Baca Juga: Tampil Buruk di Awal F1 2021, Valtteri Bottas Akan Diganti George Russell Tahun Depan?
Bos AlphaTauri, Franz Tost, mengungkap bahwa Yuki Tsunoda pembalap yang sangat tapi cenderung terlalu cepat.
"Dia harus belajar atau dia harus segera memahami ketika dia berada pada batasnya," ungkap Tost dilansir GridOto.com dari F1i.com.
"Jika kau bisa mendekati pembalap top lain, maka sulit mencari ruang lebih untuk bisa lebih cepat. Dan kau harus segera sadar kau tak bisa late braking, kau tak bisa menekan lebih lagi, tak selalu kau bisa melakukannya. Karena jika memaksa kau bisa berakhir di dinding trek," tegasnya.
Bisa dibilang, cara mengemudinya masih terlalu kasar tapi Tost mengakui Yuki Tsunoda sangat cepat.
"Tapi ini bagian dari proses belajar. Kubilang selama weekend di Baku, tim sudah membuat langkah besar dalam memahami mobilnya, dan feedback-nya bagus," ungkapnya.
"Bagaimanapun, aku sangat yakin kami akan mengarahkannya dengan benar, karena dia punya bakat kecepatan alami yang luar biasa," jelasnya.
Baca Juga: Akan Diganti George Russell Tahun Depan, Valtteri Bottas: Saya Masih Ingin di Tim Mercedes
Setelah sebelumnya tinggal di Milton Keynes di wilayah markas Red Bull, Yuki Tsunoda sendiri sudah pindah ke Italia untuk lebih dekat dengan tim AlphaTauri.
"Aku suka pembalap yang menekan, aku suka pembalap yang mengambil risiko. Tapi tentu, lama kelamaan kau harus bisa membuatnya terkontrol. Inilah yang harus kami ajarkan ke Yuki," jelas pria asal Austria tersebut.
"Jujur saja, aku lebih suka cara ini dibanding membuat pembalap lambat menjadi lebih cepat. Melambatkan pembalap lebih mudah dibanding mempercepat pembalap lambat," tegasnya.
Ini bukan pertama kali Red Bull dan AlphaTauri sengaja membuat pembalapnya agar bisa 'lebih lambat'.
Max Verstappen dulunya hampir mirip dengan Tsunoda, sama-sama 'terlalu cepat'.
Dengan treatmen yang tepat, kini Verstappen sudah berada di level berbeda dan kini bertarung demi kejuaran.