Performa Lebih Tinggi dan Irit Bahan Bakar, Ini Kelemahan Mesin Turbo

Radityo Herdianto - Kamis, 17 Juni 2021 | 09:00 WIB

ILUSTRASI. Audi Q3 generasi baru masih gunakan mesin 1.4 turbo dengan tenaga 150 dk (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Dibalik performa yang lebih tinggi dan irit konsumsi bahan bakar, mesin turbo punya kelemahan.

Ya, induksi udara tambahan mesin turbo bisa menghasilkan peningkatan performa lebih optimal.

Dimana secara bersamaan bahan bakar yang dibutuhkan mesin turbo bisa lebih sedikit.

Namun kondisi ini harus dikompensasi dengan suhu panas yang dihasilkan.

"Suhu panas mesin turbo lebih tinggi daripada mesin biasa," ujar Son Ashari, Service Manager Astrido Toyota Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Rianto Prasetyo
Ilustrasi Panel Instrumen dengan Indikator Suhu

Baca Juga: Mesin Turbo Pakai Spek Oli Lebih Kental, Ini Gejala yang Bisa Muncul

"Selain dari mesin juga panas dari si komponen turbo itu sendiri," tambahnya.

Karena induksi udara tambahan di ruang bakar membuat kompresi mesin lebih besar.

Disamping saat turbo spooling menghasilkan suhu panas.

"Sehingga mesin turbo butuh cooling system tambahan seperti intercooler," sebut Son.

Kondisi ini juga membuat mesin turbo butuh oli mesin yang lebih spesifik untuk bisa meredam panas dari mesin sekaligus komponen turbo.

Ryan Fasha/GridOto.com
Intercooler turbo di Toyota Raize

Baca Juga: Mesin Turbo Jangan Telat Ganti Filter Udara, Kerusakan Ini Menanti

"Karena oli mesin juga mengalir di shaft turbo yang juga didinginkan intercooler," jelasnya.

"Ganti oli mesin turbo juga tidak boleh telat, kualitas oli penting untuk menjaga kerja mesin dan turbo," imbuhnya.