Toyota Clean Assist, Wujudkan Teknologi Mobil Listrik Bebas Karbon

Rayhansyah Haikal Wishnumurti - Selasa, 25 Mei 2021 | 18:11 WIB

Toyota Prius 2020 (Rayhansyah Haikal Wishnumurti - )

GridOto.com - Demi wujudkan kepemilikan teknologi mobil listrik hybrid bebas karbon di California, Toyota luncurkan program bernama Clean Assist.

Program unik ini membantu pemilik model Toyota plug-in hybrid di California untuk menurunkan jejak karbon ketika mobil di-cas.

Meski tidak mengeluarkan emisi secara langsung, mobil listrik dan mobil plug-in hybrid masih berpotensi meninggalkan jejak karbon.

Jejak karbon tersebut ditimbulkan saat mobil listrik atau mobil plug-in hybrid di-cas dengan listrik yang bersumber dari pembangkit tenaga tidak terbarukan.

Nah melalui program ini, Toyota Amerika hendaknya "mengganti" setiap listrik tidak terbarukan yang dipakai untuk mengisi mobil plug-in Toyota.

Aries Aditya Putra
Prius Plug-in Hybrid

Baca Juga: Begini Rasanya Mengendarai Toyota Prius PHV Dengan Mode EV

Program Clean Assist ditawarkan gratis untuk pemilik Toyota Prius Prime dan Toyota RAV4 Prime di California melalui aplikasi Toyota.

Aplikasi Toyota tersebut akan memantau berapa banyak penggunaan listrik ketika pemilik mengecas mobil.

Toyota lalu membeli Renewable Energy Certificates (REC) sesuai dengan penggunaan listrik untuk pengecasan.

REC yang dibeli Toyota berasal dari California dan REC tersebut sudah diakui oleh US Environmental Protection Agency (EPA).

Tak hanya itu Toyota juga membagikan data REC tersebut ke California Air Resources Board (CARB) untuk kredit Low Carbon Fuel Standard (LCFS).

Toyota
Toyota RAV4 Prime sedang dicas.

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Video Perbedaan Toyota Prius PHV Dan Hybrid

Toyota dapat menjual kredit tersebut lalu digunakan untuk investasi mempromosikan mobil listrik.

Pemilik yang memanfaatkan program ini juga dapat melihat seberapa banyak emisi karbon yang dikurangi saat pengecasan melalui aplikasi Toyota.

Program ini simpel tapi pintar juga ya. Apakah bisa jadi contoh untuk diaplikasikan di Indonesia?