Tanggapan Komunitas Motor Soal Larangan Foto Dengan Kamera DSLR di GBK, Ini Pengalaman Mereka Dengan Security

Harun Rasyid - Sabtu, 22 Mei 2021 | 09:15 WIB

Ilustrasi area Gelora Bung Karno (GBK) Senayan di Jakarta (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Video larangan memotret dengan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) di lingkungan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta viral di media sosial.

Video larangan memoto dengan DSLR di GBK ini, viral setelah diunggah fotografer senior, Arbain Rambey melalui akun Twitternya yang mempertanyakan kejelasan aturannya.

Sebab dalam video tersebut, Security di kawasan GBK melarang pengunjung memotret dengan DSLR, karena khawatir hasil fotonya untuk keperluan komersial.

Hal ini memicu beragam reaksi dari masyarakat termasuk dari para komunitas motor, yang beberapakali mengunjungi GBK sebagai lokasi bertemu maupun foto-foto.

Baca Juga: Viral Larangan Memotret Pakai Kamera DSLR di Area GBK, YLKI Komentar Begini

A.S Suminartomo, Ketua komunitas Motoran Tugeder mengatakan, dirinya pernah mendapat tindakan kurang menyenangkan saat memotret dengan DSLR di GBK.

"Parkir Timur GBK itu seringkali digunakan untuk pemotretan konten materi otomotif dan itu sudah tahunan lamanya berlangsung di sana," buka Pria yang akrab disapa Tomsan saat dihubungi GridOto.com, Jumat (21/5/2021).

"Pengalaman saya dulu di akhir tahun 90-an malah ada oknum Security yang menegur karena foto-foto pakai kamera DSLR, dan akhirnya bisa minta damai dengan cara bayar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Jadi enggak perlu surat izin resmi dari pengelolanya," sambungnya.

Isal
Ilustrasi foto motor di Parkir Timur Senayan, GBK

Sementara itu, Bagus Aditya Nugroho selaku pengurus Matic Ride Indo malah pernah diusir ketika asyik mengambil foto kendaraanya di GBK.

Baca Juga: Viral Soal Larangan Memotret di Lingkungan GBK, Pengelola Jelaskan Prosedurnya

"Saya dan teman-teman pernah ditegur pas foto-foto motor kami pakai DSLR di GBK. Setelah itu pihak keamanan ini mendekati dan menunggu kami ditempat, jadi kayak diusir gitu," jelasnya saat dihubungi GridOto.com.

Menurut Bagus, tindakan tersebut cukup disayangkan pihaknya.

"Kami dari Matic Ride Indo merasa sangat menyayangkan sekali ya untuk sebatas foto saja ditegur atau diusir dari kawasan GBK. Padahal jika boleh foto-foto di sana, bisa mendongkrak nama GBK sendiri sebagai spot foto atau destinasi di Jakarta," ungkapnya.

Di sisi lain, Tomsan pun menyoroti dasar aturan yang jelas soal peralatan memotret di lokasi tersebut.

Baca Juga: Video Kecelakaan Mazda CX-5 Terjang Trotoar hingga Ringsek Tabrak Tembok di GBK, Pengemudi Tewas

"Sebaiknya buat dulu peraturan yang jelas semacam pengumuman batas wilayah atau area yang diizinkan foto atau tidak. Sebab GBK ini sarana umum yang siapa saja sebaiknya bisa melakukan pemotretan dengan kamera DSLR atau sejenisnya," tutup mantan Jurnalis Otomotif tersebut.