GridOto.com - Sejumlah produsen mobil asal Jepang dibuat pusing dengan adanya krisis semikonduktor di dunia.
Contohnya Nissan Motor Company yang sangat terdampak dengan adanya krisis ini dibanding produsen mobil lainnya.
Makoto Uchida, selaku CEO Nissan Motor Company, menyebut bahwa produksi mobilnya tersendat di 2021.
"Dampak dari kondisi ini diprediksi total produksi mobil kami mengalami penurunan sebanyak 500 ribu di 2021," ujar Makoto, dikutip GridOto.com dari CNBC.com.
Baca Juga: Meluncur Desember 2020, NMDI Serahkan Nissan Magnite Ke Pemilik Pertamanya di Indonesia
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa Nissan sudah melakukan langkah-langkah untuk meminimalisir dampak dari krisis semikonduktor.
"Kami sudah menyiapkan rencana untuk setidaknya mengurangi dampak tersebut hingga setengahnya, dengan berbagai langkah yang akan kami lakukan," jelas Makoto.
CEO Nissan ini juga menambahkan bahwa langkah tersebut harus diambil supaya ketersediaan mobil buatan Nissan tetap terjaga di pasar dunia.
"Memang akan ada banyak tantangan untuk merealisasikannya. Tapi kami yakin bisa mewujudkannya dan itulah yang sedang kami fokuskan sekarang," katanya.
Baca Juga: Nissan Z Proto Pakai Transmisi Matik Bikinan Mercedes-Benz, Ini Perkiraan Harganya
Selain Nissan, masih ada beberapa pabrikan asal Jepang yang terdampak krisis semikonduktor.
Mulai dari Honda Motor Corporation yang dikabarkan cukup terdampak dengan adanya krisis itu.
Dampak yang terlihat mulai dari perkiraan laba Honda menurun menjadi 660 miliar Yen atau sekitar Rp 87,2 triliun di 2021 (kurs 1 Yen = Rp 132, 21 Mei 2021).
Jumlah ini rendah jika dibandingkan dengan hasil analisis SmartEstimate yang memperkirakan Honda seharusnya bisa meraup untung sebanyak 791,7 miliar Yen atau sekitar Rp 104,6 triliun di 2021.
Baca Juga: Krisis Semikonduktor, Toyota Tutup Sementara Tiga Jalur Produksi di Dua Pabriknya di Jepang
Tidak hanya itu, sebanyak 100 ribu unit mobil buatannya juga ikut terdampak dengan krisis semikonduktor.
Kemudian ada Toyota Motor Corporation yang terpaksa menghentikan sementara tiga jalur produksi pada dua pabriknya di Jepang.
Itu adalah jalur produksi Toyota C-HR di Iwate, Jepang yang akan dihentikan sementara selama delapan hari.
Kemudian jalur produksi Toyota Yaris dan Yaris Cross di pabrik yang sama juga dihentikan selama lima hari.
Baca Juga: Krisis Semikonduktor Ternyata Bikin Honda Lumayan Merana, Kenapa Bisa Begitu?
Terakhir satu jalur produksi Toyota Yaris Cross di Miyagi, Jepang akan dihentikan sementara selama tiga hari.
Dari penghentian tiga jalur produksi itu, Toyota diperkirakan akan mengalami penurunan produksi sebanyak 200 ribu unit di 2021.